Analisis isi moralitas dalam Lagu Cerita Rakyat karya Fiersa Besari

Authors

  • Elok Dea Vitaloka Universitas Negeri Malang
  • Alfira Gusti Salsabila Universitas Negeri Malang
  • Angger Bagos Fiermansyah Universitas Negeri Malang
  • Prawinda Putri Anzari Universitas Negeri Malang

DOI:

https://doi.org/10.17977/um063v2i8p808-815

Keywords:

Cerita Rakyat, lagu, moralitas

Abstract

Communication is a necessity of human life. Communication can be carried out directly or through the media. One of the communication tools is song. Cerita Rakyat by Fiersa Besari is a song that contains a moral message that is a question as well as criticism of the Indonesian State. The song, which was released in 2018, also presented a speech by Ir. Soekarno when declaring the proclamation of Indonesia in 1945. The purpose of this analysis is to analyze what moral messages are contained in this song. Researchers used quantitative content analysis methods in this study. This song contains a lot of opinions which of course are accompanied by facts that occur in Indonesia. From the results of the content analysis research that has been conducted, it can be seen that this song contains the unemployment rate, poverty level, crime rate and the level of corruption in Indonesia. Apart from discussing this, this song also discusses the condition of Indonesia where the aspirations or opinions of its citizens are no longer heard by the government. Criticism and suggestions made by the public are like being ignored and ignored by high-ranking officials. And the last thing that is discussed in this song is about the morality of the nation which is still lacking. This can be seen from the levels of unemployment, poverty, crime and corruption which are increasing from year to year.

Komunikasi merupakan kebutuhan hidup manusia. Komunikasi dapat dilaksanakan secara langsung maupun melalui media. Alat komunikasi salah satunya adalah lagu. Lagu Cerita Rakyat karya Fiersa Besari merupakan sebuah lagu yang berisikan moralitas yakni pertanyaan juga kritikan terhadap Negara Indonesia. Lagu yang dirilis pada tahun 2018 lalu itu juga menyuguhkan pidato Ir. Soekarno ketika menyatakan proklamasi di Indonesia pada tahun 1945. Tujuan dilakukannya analisis ini adalah untuk menganalisis apa saja moralitas yang terdapat dalam lagu ini. Peneliti menggunakan metode analisis isi kuantitatif dalam penelitian ini. Lagu ini mengandung banyak sekali opini yang tentunya diiringi dengan fakta–fakta yang terjadi di Indonesia. Dari hasil penelitian analisis isi yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa lagu ini berisikan mengenai tingkat pengangguran, tingkat kemiskinan, tingkat kriminalitas dan tingkat korupsi yang ada di Indonesia. Selain membahas mengenai hal tersebut, lagu ini juga membahas mengenai kondisi Indonesia dimana aspirasi atau pendapat para warganya tidak lagi didengar oleh pemerintah. Kritik dan saran yang dilontarkan oleh masyarakat seperti diacuhkan dan tidak dihiraukan oleh para petinggi. Dan yang terakhir dibahas dalam lagu ini adalah mengenai moralitas bangsa yang masih kurang. Hal itu terlihat dari tingkat pengangguran, kemiskinan, kriminalitas dan korupsi yang meningkat dari tahun ke tahun.

References

Ardianto, E. (2007). Komunikasi massa suatu pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Dosensosiologi.com. (2021). Pengertian nilai moral dan contohnya. https://dosensosiologi.com/pengertian-nilai-moral-dan-contohnya

Jagokata.com. (2021). Arti kata lagu. https://jagokata.com/arti-kata/lagu

Kusumawardani, A., &Faturochman, M. A. (2004). Nasionalisme. BuletinPsikologi, 12(2).

Mika, S. D. (2021). Pesan dakwah dalam lirik lagu: Analisis isi Album “Bismillah” Grup Sabyan Gambus. (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung).

Syuryadi, M. (2017). Gambaran moralitas politikus Indonesia dalam film negeri tanpa telinga (analisis isi) (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau).

Downloads

Published

2022-08-18

Issue

Section

Articles