Pembelajaran Sejarah Kebudayan Islam kelas III madrasah diniyah di Pondok Pesantren Salafiyah Putri Al-Ishlahiyah Kota Malang

Abstract

The existence of this research was carried out to analyze how the learning process of Islamic Cultural History (SKI) in The Diniyah Madrasah. Learning The History of Islamic Culture is a history learning that is not obtained in formal education other than Madrasah Aliyah (MA). Diniyah Madrasah is an informal school that is generally located in the Islamic boarding school environment. This study aims to find out how the learning process that occurs in the Diniyah Madrasah of Salafiyah Islamic Boarding School Putri Al-Ishlahiyah Malang City. The learning process includes learning planning, learning implementation and learning evaluation. This research was carried out using a qualitative approach and descriptive types of research. Then the data collection techniques carried out are through observation, interviews and documentation. The results of the study concluded that learning took place well but was constrained by inadequate infrastructure.

Adanya penelitian ini dilakukan untuk menganalisis bagaimana proses pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) di Madrasah Diniyah. Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam merupakan Pembelajaran sejarah yang tidak didapatkan di pendidikan formal selain Madrasah Aliyah (MA). Madrasah Diniyah merupakan sekolah informal yang umumnya berada di lingkungan pondok pesantren. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran yang terjadi di Madrasah Diniyah Pondok Pesantren Salafiyah Putri Al-Ishlahiyah Kota Malang. Adapun proses pembelajaran meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran serta evaluasi pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Kemudian teknik pengumpulan data yang dilakukan yakni melalui observasi, wawancara serta dokumentasi. Hasil penelitian disimpulkan bahwa pembelajaran berlangsung dengan baik namun terkendala sarana prasarana yang belum memadai.