Nangkring khas millennial: Studi komparatif gaya hidup dan interaksi pemuda di Cafe Sudimoro dan Rowoklampok

Authors

  • Alifia Putri Azahra Universitas Negeri Malang
  • Nanda Harda Pratama Meiji Universitas Negeri Malang

DOI:

https://doi.org/10.17977/um063v1i4p459-469

Keywords:

gaya hidup, interaksi sosial, nangkring, pemuda pedesaan dan perkotaan

Abstract

Berbagai kajian mengenai pedesaan masih terfokuskan pada berbagai proses pembangunan infrastruktur dan ekonomi yang tertinggal dibandingkan perkotaan. Sampai saat ini masih jarang yang membahas mengenai gaya hidup dan proses interaksi antar pemuda di wilayah pedesaan. Gaya hidup dan interaksi sering sekali menjadi tolak ukur tingkat kesejahteraan ekonomi yang dimiliki para pemuda. Oleh karena itu, gaya hidup dan proses interaksi sosial akan menjadi hal yang sangat menarik untuk diteliti yang dilakukan di wilayah pedesaan yakni Rowoklampok, Senggreng. Disisi lain gaya hidup dan interaksi merupakan cara seorang pemuda untuk melakukan berbagai aktivitas nongkrong di cafe. Penelitian ini bertujuan untuk membedakan antara gaya hidup dan interaksi pemuda di cafe Sudimoro dan Rowoklampok dalam memanfaatkan waktu luang yang mereka miliki. Jenis penelitian ini adalah studi pustaka dimana data diperoleh dari artikel, jurnal, skripsi, tesis dan sejenisnya. Dari hasil penelitian ini mengantarkan pada kesimpulan mengenai gaya hidup nangkring dan proses interaksi sosial pemuda sudah ada sejak mereka kecil. Namun, jika dahulu banyak sekali pemuda yang nangkring di pinggiran desa sekarang menjadi lebih suka nongkrong di cafe dan akhirnya memunculkan inovasi pendirian cafe agar menarik para pemuda nangkring disana. Selain itu, cafe di pedesaan lebih identik dengan wisata keluarga, sedangkan di perkotaan lebih identik dengan nangkring bersama teman untuk berkumpul dan membahas banyak hal.

References

Bhara, M. (2009). Pengaruh pemberian kopi dosis bertingkat per oral 30 hari terhadap gambaran histologi hepar tikus wistar (Doctoral dissertation, Medical Faculty).

Fauzi, A., Punia, I. N., & Kamajaya, G. (2017). Budaya nongkrong anak muda di Kafe (tinjauan gaya hidup anak muda di Kota Denpasar). Jurnal Ilmiah Sosiologi (SOROT), 1(1).

Herlyana, E. (2014). Fenomena coffee shop sebagai gejala gaya hidup baru kaum muda. THAQAFIYYAT: Jurnal Bahasa, Peradaban dan Informasi Islam, 13(1), 187-204.

Hidayatullah, N. A. (2017). Realitas kafe kekinian bagi kalangan mahasiswa pada Komunitas Instameet Surabaya (Doctoral dissertation, Universitas Airlangga).

Hull, G., Zacher, J., & Hibbert, L. (2009). Youth, risk, and equity in a global world. Review of Research in Education, 33(1), 117-159.

Jaenudin, A. (2015). Gaya hidup nongkrong mahasiswa di kafe (Studi di Andromeda Cafe and Music, Jln. Jakarta No. 6, Malang, dan di Monopoli Garden House Cafe, Jln. Soekarno Hatta No. 28, Malang) (Doctoral dissertation, University of Muhammadiyah Malang).

Kaparang, O. M. (2013). Analisa gaya hidup remaja dalam mengimitasi budaya pop Korea melalui televisi. Acta Diurna Komunikasi, 2(2).

Khamdani, D. F. (2014). Tema sosial yang didialogkan oleh komunitas" Ngopi" di warung kopi Sarijan Malang (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Malang).

Mannheim K. (t.t.). The Sociological Problem of Generation, Essays on the Sociologycal of Knowledge.

Mappiare. (1982). Psikologis Perkembangan Remaja. Usaha Nasional.

Pramita, D. A. (2016). Nongkrong di warung kopi sebagai gaya hidup mahasiswa di Mato Kopi Yogyakarta. E-Societas, 5(6).

Sears, Freedman, & Peplau. (1985). Psikologi Sosial (5 ed.). Airlangga.

Storey, J. (2006). Cultural Theory and Popular Culture: AnIntroduction. NewYork: Pearson Prentice Hall.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Alfabeta.

Torkildsen, G. (2005). Leisure and recreation management. Psychology Press.

Downloads

Published

2021-04-30

Issue

Section

Articles