Konstruksi sosial Komunitas Punk dan perilaku remaja di Desa Karangkates Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang
DOI:
https://doi.org/10.17977/um063v2i4p341-348Keywords:
konstruksi sosial, komunitas punk, perilaku remajaAbstract
This study was conducted to describe and explain several things regarding (1) how the characteristics of teenagers who follow the Punk community in Karangkates Village, Sumberpucung District, Malang Regency; (2) the ideology applied by the Punk community in Karangkates Village, Sumberpucung District, Malang Regency; and (3) how are the social construction of the Punk community and adolescent behavior in Karangkates Village, Sumberpucung District, Malang Regency. This research uses a qualitative approach with the type of case study research. The results showed that: (1) the characteristics of a teenager who joined the Punk community were the majority of men, aged 20-23 years. The background of teenagers following the Punk community has several factors, including family circumstances, school conditions, living environment, interest in Punk appearances, the freedom offered, and the art of Punk music. (2) The ideology applied by the Punk community in Karangkates Village is freedoms, do it yourself (independence), anti-capitalist, and anti-establishment attitude. (3) Changes in the behavior of teenagers who follow the Punk community are feeling more independent, free, have skills, and have responsibility.
Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan serta menjelaskan beberapa hal mengenai (1) bagaimana karakteristik remaja yang mengikuti komunitas Punk di Desa Karangkates Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang; (2) ideologi yang diterapkan komunitas Punk di Desa Karangkates Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang; serta (3) bagaimana konstruksi sosial komunitas Punk dan perilaku remaja di Desa Karangkates Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) karakteristik seorang remaja yang mengikuti komunitas Punk adalah mayoritas laki-laki, dengan usia 20-23 tahun. Latar belakang remaja mengikuti komunitas Punk ada beberapa faktor, di antaranya adalah keadaan keluarga, keadaan sekolah, lingkungan tempat tinggal, ketertarikan penampilan Punk, kebebasan yang ditawarkan, dan seni musik Punk. (2) Ideologi yang diterapkan komunitas Punk di Desa Karangkates adalah freedoms (kebebasan), do it yourself (kemandirian), anti kapitalis, dan sikap anti kemapanan. (3) Perubahan perilaku remaja yang mengikuti komunitas Punk adalah merasa lebih mandiri, bebas, memiliki skill, dan memiliki tanggung jawab.
References
Asriwandari, H., & Anggraini, R. (2015). Kehidupan Anak Punk di Kota Pekanbaru. Jurnal Sosial, 2(2), 1-15.
Anwar, H. (2013). Konformitas dalam Kelompok Teman Sebaya. Makassar: FISIP Universitas Hasanuddin.
Berger, P., & Luckman, T. (1990). Tafsir Sosial atas Kenyataan Risalah tentang Sosiologi Pengetahuan. Jakarta: LP3ES.
Christi, C. C., & Wirman, W. U. (2015). Konsep Diri Anggota Komunitas Punk di Kota Pekanbaru. JOM FISIP, (1).
Handayani, P. M. (2013). Motivasi Anak Memilih Menjadi Anggota Komunitas Punk. Jember: FISIP UNEJ.
Hebdige, D. (1999). Asal-Usul dan Ideologi Subkultur Punk. Yogyakarta: Buku Baik.
Israpil, I. (2014). Punk Makassar: Subkultur yang Kreatif. Jurnal Al-Qalam, 20(1), 75-84.
Koentjaraningrat, K. (1990). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Patterson, D. A., & Keefe, R. H. (2008). Using Social Construction Theory as a Foundation for Macro-Level Interventions in Communities Impacted by HIV and addictions. Journal of Sosiology and Social Welfare, 35(2), 111-126.
Poloma, M. (2004). Sosiologi Kontemporer. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Ramadhan, M. (2016). Punk’s Not Dead: Kajian Bentukan Baru Budaya Punk di. Jurnal Makna, 1(1), 54-63.
Santrock, J. (2007). Remaja. Jakarta: Erlangga.
Simandjuntak, B. (1979). Latar Belakang Kenakalan Remaja. Bandung: Alumni.
Soekanto, S. (2012). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Surbakti, E. (2008). Kenakalan Orang Tua Penyebab Kenakalan Remaja. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Walgito, B. (1978). Kenakalan Anak (Juvenile Delinquency). Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.
Willis, S. (2005). Remaja dan Masalahnya. Bandung: Alfabeta.
Downloads
Published
Issue
Section
License
![Creative Commons License](http://i.creativecommons.org/l/by-sa/4.0/88x31.png)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.