Ketertarikan remaja penggemar budaya populer Korea di Kota Malang

Authors

  • Fajar Ayu Trisnayanti Universitas Negeri Malang
  • I Nyoman Ruja Universitas Negeri Malang
  • I Dewa Putu Eskasasnanda Universitas Negeri Malang
  • Sukamto Sukamto Universitas Negeri Malang

DOI:

https://doi.org/10.17977/um063v2i4p333-340

Keywords:

remaja, penggemar, budaya populer Korea

Abstract

This study aims to describe the interest of teenagers who are fans of Korean popular culture in Malang City. The approach and type of research used in this research is qualitative descriptive. The results showed that: first, the characteristics of teenagers who are fans of Korean popular culture in Malang City are dominated by women. The average age of fans in their late teens is 18-22 years. Fans mostly follow fan communities or dance cover groups. The free time that fans have will be spent enjoying Korean shows. Fans of Korean popular culture must also have a smartphone, laptop, and money to buy internet quota. The costs spent reach Rp. 50,000 to Rp. 200,000.00 per month. Second, the background of fans who are interested in Korean popular culture is from peer solicitation, the influence of mass media, and a sense of loneliness. Third, the behavior of fans, namely seeking information, especially about favorite movies, dramas, or music, imagining Korean artists as ideal figures, imitating their appearance styles, collecting knick-knacks, and fans are usually interested in learning to speak and write in Korean. Fourth, the meaning of popular culture for fans is as entertainment, to channel hobbies in the field of modern dance, and to make many friends.

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan ketertarikan remaja penggemar budaya populer Korea di Kota Malang. Pendekatan dan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, karakteristik remaja penggemar budaya populer Korea di Kota Malang didominasi oleh perempuan. Usia penggemar rata-rata pada usia remaja akhir yaitu 18-22 tahun. Para penggemar kebanyakan mengikuti komunitas penggemar atau grup dance cover. Waktu luang yang dimiliki penggemar akan dihabiskan untuk menikmati tayangan Korea. Penggemar budaya populer Korea juga pasti memiliki smartphone, laptop dan uang untuk membeli kuota internet. Biaya yang dihabiskan mencapai Rp. 50.000,00 sampai Rp. 200.000,00 perbulan. Kedua, latar belakang penggemar tertarik budaya populer Korea adalah dari ajakan teman sebaya, pengaruh media massa serta rasa kesepian. Ketiga, perilaku para penggemar yaitu mencari informasi terutama tentang film, drama atau musik yang digemari, membayangkan artis Korea sebagai sosok idaman, menirukan gaya penampilan, mengumpulkan pernak pernik, serta penggemar biasanya tertarik belajar berbicara dan menulis dengan bahasa Korea. Keempat, makna budaya populer bagi penggemar adalah sebagai hiburan, menyalurkan hobi di bidang tarian modern serta untuk mendapat banyak teman.

References

Arfani, R. (2004). Globalisasi Karakteristik dan Implikasinya: Ekonomi dan Politik, Ekonomi Politik Digital. Journal Al-Manir, 1(1), 1-13.

Haryanto, S. (2013). Spektrum Teori Sosial. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Idrus, M. (2009). Metode Penelitian Ilmu Sosial. Jakarta: Erlanggga.

Izzati, A. (2014). Analisis Pengaruh Musik Korea Popular Terhadap Gaya Hidup di Kalangan Remaja. Depok: FISIP UI.

Kaparang, O. (2013). Analisa Gaya Hidup Remaja Dalam Mengimitasi Budaya Pop Korea Melalui Televisi. Jurnal Acta Diurna, 2(2), 1-15.

Laursen, E. (2005). Rather than Fixing Kids - Build Positive Peer Cultures. ERIC.

Mariani, D. (2012). Sikap Nasionalisme di Kalangan Pecinta Lagu dan Penyanyi Korea yang Tergabung dalam Komunitas Korean Pop Fandom Malang. Malang: FIS UM.

Miles, M., & Hubermen, M. (1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia.

Primastuti, D. (2013). Hubungan Antara Sikap Korean Pop dan Penghargaan Budaya Lokal Pada Pelajar di Kota Semarang. Semarang: FIS Unnes.

Rachman, N. A. (2013). Kelompok Penggemar Korean Pop di Surabaya dan Malang (Studi Kasus Proses Komunikasi Kelompok dan Antar Kelompok Pada Komunitas Korean Lovers Surabaya dan K-pop Fandom Malang). Surabaya: Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

Sedyawati, E. (2008). Keindonesian dalam Budaya. Jakarta: Wedatama Widya Sastra.

Simbar, F. (2016). Fenomena Konsumsi Budaya Korea Pada Anak Muda di Kota Manado. Jurnal Holistik, 10(18), 1-15.

Sugiyono, S. (2015). Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Syam, H. (2015). Globalisasi Media dan Penyerapan Budaya Asing, Anisis Pada Pengaruh Budaya Populer Korea di Kalangan Remaja Kota Banda Aceh. Jurnal Ilmu Komunikasi, 3(1), 54-70.

William, L. (2013). Media Massa dan Masyarakat Modern. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Wirawan, I. (2013). Teori Teori Sosial Dalam Tiga Paradigma. Jakarta: Kencana.

Downloads

Published

2022-04-20

Issue

Section

Articles