Dilema prostitusi panti pijat (analisa pelaku prostitusi berkedok panti pijat x di wilayah Kabupaten Malang)

Authors

  • Syam Ramadhani Iqbal Pangestu Universitas Negeri Malang
  • Nanda Harda Pratama Universitas Negeri Malang
  • Nur Hadi Universitas Negeri Malang
  • Elya Kurniawati Universitas Negeri Malang

DOI:

https://doi.org/10.17977/um063v2i3p233-243

Keywords:

prostitusi, panti pijat, masyarakat

Abstract

Prostitution under the guise of massage parlors is present in the community of Malang Regency as one of the perpetrators' business fields in meeting economic needs. The masseur as part of the community who should still get a place and be helped is considered a social disease that violates the applicable rules and norms. Using qualitative research methods accompanied by data collection through interviews and participatory observations, several informants were selected to explain how a massage parlor prostitution massager was present and the environmental view of massage parlor prostitution massagers. The results of this study explain that masseurs do this business because several aspects, namely personal morals, economic demands, and environmental invitations are the main factors for their entry into the massage parlor prostitution business. The moral dilemma that occurs by masseurs is that the needs must still be fulfilled with inner conflicts that are contrary to the social conditions of the community upholding norms and religion in life, so that it becomes a separate problem for prostitution massagers. The pattern of people who look down on masseurs who sometimes become victims of course becomes an empty space between public relations that should help become a whole society.

Prostitusi berkedok panti pijat hadir di tengah masyarakat Kabupaten Malang sebagai salah satu ladang bisnis pelakunya dalam memenuhi kebutuhan ekonomi. Pemijat sebagai bagian dari masyarakat yang harusnya tetap mendapatkan tempat dan ditolong keadaannya dianggap menjadi penyakit masyarakat yang melanggar aturan dan norma yang berlaku. Menggunakan metode penelitian kualitatif disertai pengumpulan data memalui wawancara dan observasi partisipasi, beberapa informan dipilih untuk menjelaskan bagaimana sebuah pemijat prostitusi panti pijat ini hadir dan pandangan lingkungan terhadap pemijat prostitusi panti pijat. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa pemijat melakukan bisnis ini karena beberapa aspek yaitu moral pribadi, tuntutan ekonomi, dan ajakan lingkungan menjadi faktor utama terjunnya mereka dalan bisnis prostitusi panti pijat ini. Dilema moral yang terjadi oleh pemijat yang mana kebutuhan harus tetap tercukupi dengan konflik batin yang bertentangan dengan keadaan sosial masyarakat menjunjung norma dan agama dalam kehidupan, sehingga menjadi sebuah masalah tersendiri bagi pelaku pijat prostitusi. Pola masyarakat yang memandang sebelah mata pemijat yang kadang menjadi korban tentunya menjadi sebuah ruang kosong antar hubungan masyarakat yang harusnya tolong menolong menjadi masyarakat utuh.

References

Armstrong, E. G. (1981). The sociology of prostitution. Sociological Spectrum, 1(1), 91–102. https://doi.org/¬10.1080/02732173.1981.9981620

Bachtiar, R., & Purnomo, E. (2007). Bisnis prostitusi. PINUS Book Publisher.

Buana, A. P. (2017). Tindak Pidana Prostitusi Berkedok Bisnis Panti Pijat di Kota Makassar. https://doi.org/-10.31219/osf.io/fbhzp

Burhan, B. (2007). Penelitian Kualitatif. Kencana.

Davis, K. (1937). The sociology of prostitution. American Sociological Review, 2(5), 744-755.

Hanum, L. (2017). Studi Identifikasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Menjadi Pekerja Seks Komersial (PSK) di Panti Pijat Kota Medan. Universitas Medan Area.

Hull, S. (1997). Pelacuran di Indonesia: Sejarah dan Perkembangan. Erlangga.

Imar, A. S., & M, D. E. (2012). Problematika perizinan usaha panti pijat di kota pekanbaru.

Jefri, G. (2020). Sistem pemesanan online pada Panti Pijat “fresh” berbasis web (Doctoral dissertation, STMIK AKAKOM Yogyakarta).

Kumojoyo, A. (2011). Hubungan Antara Tingkat Religiulitas Dengan Penerimaan Sosial Masyarakat Terhadap Pekerja Seks Komersial (PSK).

Moleong, L. (2015). Metode Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya.

Mukramin, S., & Nawir, M. (2019). Kehidupan Prostitusi dan Agama (Studi Fenomenologis Pekerja Seks Komersial di Tanjung Bira Kab. Bulukumba). Equilibrium: Jurnal Pendidikan, 6(1), 21–32. https://doi.org/¬10.26618/equilibrium.v6i1.1794

Noerkhaliza, U. (2019). Tinjauan sosiologis terhadap prostitusi berkedok bisnis (studi kasus panti pijat di Padang Bulan). http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/31596

Oktaviari, N. S. (2017). Jaringan Sosial Mucikari Pasca Penutupan Lokalisasi Dolly Surabaya. Paradigma, 5(2).

Pemerintah Kabupaten Malang. (2019). Kabupaten Malang Satu Data. https://malangkab.go.id/uploads/-dokumen/malangkab-Kabupaten Malang Satu Data 2020 revisi 2.pdf

Putra, A. S. K. (2020). Praktek prostitusi terselubung di panti pijat (Studi AX Massage di Malang) (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Malang).

Ruliati, R. (2016). Praktek Prostitusi Terhadap Penyalahgunaan Izin SPA. Equilibrium Pendidikan Sosiologi, IV(1), 1–10.

Sosiady, M., & Ermansyah, E. (2018). Dampak Sosial Dan Ekonomi Penutupan Lokalisasi Teleju Terhadap Maraknya Panti Pijat Dan Implikasinya Terhadap Keresahan Masyarkat Di Kota Pekanbaru. Jurnal EL-RIYASAH, 8(1), 1. https://doi.org/10.24014/jel.v8i1.4403

Suardi, J., & Abdulllah, I. (2013). Studi tentang perolehan keterampilan profesi pijat tradisional sebagai alternatif pelayanan kesehatan bagi masyarakat (Studi Kasus pada Pemijat Tradisional Di Desa Srikaton Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Utara). Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNIB.

Suryanto, M. (2019). Fenomena remaja pengguna jasa pijat plus plus di kota Pangkal Pinang Provinsi Bangka Belitung.

Syukur, Y. (2014). Open Booking Online (BO): Prostitusi di Facebook dalam Tinjauan Antropologi Simbolik. Jurnal Studi Pemuda, 3(2), 89-98.

Tajuddin, M. A. (2017). Kajian Kriminologi Terhadap Praktek Prostitusi Berkedok Bisnis Panti Pijat Di Kota Merauke. Jatiswara, 31(2), 219-228.

Downloads

Published

2022-03-20

Issue

Section

Articles