Faktor pembatas tanaman tebu berbasis kearifan lokal di Kabupaten Sragen

Authors

  • Hanifa Ahmad Mufid Universitas Negeri Malang
  • Didik Taryana Universitas Negeri Malang
  • Syamsul Bachri Universitas Negeri Malang

DOI:

https://doi.org/10.17977/um063v2i2p143-160

Keywords:

faktor pembatas, tebu, kearifan lokal, etnografi, triangulation theory

Abstract

The physiographical condition of Jenar District is a limestone hills area and the complexity of the limiting factors are the main problem in a sugarcane plantation. Local wisdom requires the community to be able for maximize resource productivity through conventional land management and conservation efforts. This resource aims to identify the handling of limiting factors in the aspect of local wisdom and carry out operational mapping of their handling. The method in this study is qualitative based applying Triangulation theory through ethnographic studies with rich and thick description analysis techniques carried out in each land unit. The results obtained are the existence of conventional methods based on local wisdom with low operational levels on the Galengan and Mapringi methods for drainage problems in the ACK-I-KB, KLMR-I-Kb land units and the Larikan method for erosion problems in the KRGK-I-Kb land unit. The moderate operational level is on Besik-besik method for the problem of nutrient availability in the GK-I-Kb land unit. The high operational level is on Ngetrapi method for slope strength problems in KRGK-II-Kb, KLMR-II-Kb, ACK-II-Kb dan GK-II-Kb land units.

Kondisi fisiografis Kecamatan Jenar merupakan kawasan perbukitan kapur dan kompleksitas faktor pembatas menjadi problematika utama dalam operasional perkebunan tebu. Kearifan lokal menuntut masyarakat untuk dapat memaksimalkan produktivitas sumber daya melalui upaya pengelolaan dan konservasi lahan secara konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penanganan faktor pembatas dalam aspek kearifan lokal dan melakukan pemetaan operasional penanganannya. Metode dalam penelitian ini berbasis kualitatif dengan menerapkan triangulation theory melalui kajian etnografi dengan teknik analisis rich and thick description yang dilakukan di setiap unit lahan. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu adanya metode konvensional berbasis kearifan lokal dengan tingkat operasional rendah pada metode Galengan dan Mapringi untuk masalah drainase di unit lahan ACK-I-Kb, KLMR-I-Kb serta metode Larikan untuk masalah erosi di unit lahan KRGK-I-Kb. Tingkat operasional sedang pada metode Besik-Besik untuk masalah ketersediaan hara di unit lahan GK-I-Kb. Tingkat operasional tinggi pada metode Ngetrapi untuk masalah kekuatan lereng di unit lahan KRGK-II-Kb, KLMR-II-Kb, ACK-II-Kb, dan GK-II-Kb.

References

Achmad, A. (2019). Rahasia ekosistem hutan bukit kapur. Firstbox Media.

Ali, C. P. (2013). Hotroskop: Keunikan Kearifan Lokal Pertanian Masyarakat Jawa. Yogyakarta: Cendana Publishing.

Andrea, R., Aliyah, I., & Yudana, G. (2021). Studi kesesuaian lahan pertanian sawah organik (Studi kasus: Desa Gempol, Kabupaten Klaten). Region: Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif, 16(2), 333-347.

Bachri, S., Sulaeman, Y., Ropik, H. H., & Mulyani, A. (2015). Sistem Penilaian Kesesuaian Lahan versi 2.0. Bogor: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian.

Bamboo Phylogeny Group. (2012). An updated tribal and subtribal classification of the bamboos (Poaceae: Bambusoideae). The Journal of the American Bamboo Society, 24(1), 1-10.

Bikher, T. (2012). Sloping Agriculture Land Technology (SALT) for Application at Tropical Land Agricultural. Fillipina: Asian Rural Life.

Budiyanti, I., & Dharmawan, A. H. (2018). Strategi Nafkah Dan Relasi Sosial Rumahtangga Petani Tebu (Studi Kasus: Desa Jenar, Kecamatan Jenar, Sragen). Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM], 2(1), 105-122.

Fikria, F., Achmad, M., & Useng, D. (2017). Pola dan Kapasitas Drainase Daerah Irigasi Bantimurung Kiri. Jurnal Agritechno, 42-49.

Gobyah, K. (2014). Kearifan Lokal Sebagai Penyelesaian Permasalahan Pelestarian Alam di Era Modern. Surabaya: Gabista.

Hermawan, I. (2015). Sengkedan: Bentuk Rekayasa Lingkungan untuk Permukiman dan Pertanian. Patanjala, 7(2), 201-216.

Hilman, M. (2018). Rekayasa Lahan. Bandung: UPI.

Indrawanto, C., Purwono, P., Chandra, M., Syakir, S., & Siswono, S. (2015). Operasional Perkebunan Tebu: Budidaya, Panen dan Pasca Panen. Bogor: Eska Mediatama.

Indrawanti, L. A. (2016). Kekayaan Alam, Masyarakat dan Kearifan Lokal. Bogor: Neraca.

Mariane, L. (2014). Local Culture Knowledge. Singapore: Wings Prod.

Meinarno, M., Eko, A., Widianto, W., & Halida, R. (2015). Manusia dalam Kearifan Lokal Kebudayaan dan Bermasyarakat. Bandung: Don Botu Project.

Moleong, L. J. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Natalia, M. (2018). Lingkungan dan Kearifan Lokal Masyarakat Jawa. Yogyakarta: Denamo Publishing.

Noorhasanah, N., Arifin, Y. F., & Effendy, M. M. (2020). Studi sifat fisik dan kimia tanah habitat bambu di Desa Hulu Banyu Kecamatan Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Jurnal Sylva Scienteae, 2(4), 757-764.

Rahardjo, M. (2013). Validasi Dalam Penelitian Kualitatif. Jakarta: Gema.

Riskinta, Dinda dan Widowaty, Yeni. 2019. Upaya Pemerintah Daerah Mengatasi kerusakan Lingkungan Akibat Alih Fungsi Lahan Berdasarkan Konsep Negara Kesejahteraan. Jurnal Penelitian Hukum dan Lingkungan. 28 (2). 123 – 134

Rossiter, D. G. (1996). A theoretical framework for land evaluation. Geoderma, 72(3-4), 165-190.

Sadewa, D. P. (2020). Agriculture Productivity and Operationality. Insignia Internation Journal, 7(1), 51-71

Sanchez, P. (1976). Soils of the Tropics: Pedology, Physics, Chemistry and Biology. Florida: Cambridge Publisher.

Setiawan, B., Yudhistira, D., Dzkri, D., & Wiratama, B. (2020). Konservasi Kawasan Lereng Gunung Sumbing. Jurnal Ekonomi-Qu, 10(1), 110-119.

Setyaningrum, L. (2011). Evaluasi kesesuaian lahan untuk tanaman tebu dan kacang tanah di kecamatan jenar kabupaten sragen tahun 2010.

Sugiyono, S. (2019). Metode Penelitian Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugono, S. (2014). Implementasi Operasional Sumber daya Hutan di Lahan Miring. Bandung: Dwikiaksara.

Sutjiptadie, R. (2018). Produktivitas Padi dan Rusaknya Lahan Pertanian Ancam Ketahanan Pangan. Ketahanan Pangan, 14(3), 213-220.

Wariin, I. (2014). Nilai-nilai Kearifan Lokal (Local Wisdom) Tradisi Memitu pada Masyarakat Cirebon Studi Masyarakat Desa Setupatok Kecamatan Mundu. Edunomic Jurnal Pendidikan Ekonomi, 2(1).

Widjaja, W. (2016). Pelajaran Terpetik dari Mendalami Karakteristik Ekosistem Bambu Indonesia. Jakarta: Bioilmu.

Downloads

Published

2022-02-20

Issue

Section

Articles