Model problem based learning dengan geospatial information: Implementasi dalam pembelajaran Geografi dengan untuk kemampuan spatial thinking

Authors

  • Yuni Kartika Sita Dewi Universitas Negeri Malang
  • Budi Handoyo Universitas Negeri Malang
  • Purwanto Purwanto Universitas Negeri Malang

DOI:

https://doi.org/10.17977/um063v1i3p388-398

Keywords:

geospasial, kemampuan berpikir spasial

Abstract

Berpikir spasial lekat dengan geografi karena salah satu pendekatan geografi merupakan pendekatan keruangan (spasial). Kemampuan berpikir spasial menjadi penting karena setiap fenomena geografi yang dikaji mencakup suatu ruang yang mempengaruhi ruang lainnya. Kegiatan pembelajaran yang dapat membangun kemampuan berpikir spasial yaitu menggunakan model Problem Based Learning menggunakan informasi geospasial sebagai media. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Problem Based learning menggunakan informasi geospasial terhadap kemampuan berpikir spasial siswa kelas X IIS di SMAN Bandarkedungmulyo Jombang. Rancangan penelitian ini menggunakan eksperimen semu pretest postest. Penelitian ini menggunakan instrumen berupa soal essaisebanyak 8 butir untuk mengukur kemampuan berpikir spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model Problem Based Learning menggunakan media informasi geospasial berpengaruh terhadap kemampuan berpikir spasial.

References

Alifia, Hidayatul. (2016). Pengaruh Model Problem Based Learning terhadap Kemampuan Berpikir Spasial Siswa Kelas XI IIS SMAN 1 Kepanjen (online), (http://karyailmiah.um.ac.id /index.php /Geografi/article /view/55520), diakses 20 Januari 2018.

American Association of Geographers. TT. Introducing Spatial Thinking Skills Across The Curriculum (online) (http://www.aag.org/galleries/tgmg-files/spatial_thinking_history_lesson.pdf), diakses 15 Juli 2018.

Bednarz, Robert S dan Jongwon Lee. (2011). The Components of Spatial Thinking: Empirical Evidence (online),(https://www.researchgate.net/publication/251714226_The_components_of_spatial_thinking_Empirical_evidence), diakses 21 Juni 2018.

Committee on Support for Thinking Spatially. (2006). Learning do Think Spatially. Washington. D.C: The National Academies Press.

Gersmehl, Philip J dan Carol A. Gersmehl. (2011). Spatial Thinking: Where Pedagogy Meets Neurocsience (online), (http://oaji.net/articles/2014/457-1404985920.pdf), diakses 13 Juni 2018.

Golledge. (2002). The Nature of Geographic Knowledge. Annals of the Association of American Geographers, 92(1), 1–14. (online), diakses 17 Januari 2018.

Goodchild, M. (2006). The Fourth R? Rethinking GIS Education, ArcNews Fall 2006. (online), (http://www.esri.com/¬news/¬arcnews/fall06articles/the-fourth-r.html), diakses 2 Februari 2018.

Lee, J dan Robert Bednarz. (2009). Effect of GIS Learning on Spatial Thinking, Journal of Geography in Higher Education 33:2, 183-198, DOI: 10.1080/0309826080227671(online), diakses 8 Agustus 2018.

National Research Council. (2006). Learning to think spatially: GIS as a support system in the K-12 curriculum. National Academies Press.

Sukandi, Ujang. (2003). Belajar Aktif dan Terpadu. Surabaya: Duta Graha Pustaka.

Susetyo, Bigharta Bekti. (2017). Pengaruh Pembelajaran Problem Based Learning Berbasis Outdoor Adventure Education Terhadap Kecerdasan Spasial. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Volume: 2 Nomor: 12 Bulan Desember Tahun 2017 Halaman: 1669—1675 (online), (http://journal.um.ac.id/index .php/jptpp/article/download/10326/4957), diakses 12 Januari 2018.

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inofatif-Progresif. Jakarta: Kencana.

Warsono dan Hariyanto. (2012). Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen. Surabaya: Remaja Rosdakarya.

Downloads

Published

2021-03-31

Issue

Section

Articles