Strategi Diponegoro dalam menggerakkan semangat jihad masyarakat Islam di Jawa

Authors

  • Nukman Nukman Universitas Negeri Malang
  • Lutfiah Ayundasari Universitas Negeri Malang

DOI:

https://doi.org/10.17977/um063v1i3p368-378

Keywords:

Diponegoro, hegemoni, Jawa, Islam

Abstract

One of the wars that was enough to make the Netherlands Indies Government change its war strategy and tactics to deal with resistance in Java, the Diponegoro War or often known as the Java War. This war involved almost all of the Land of Java, especially Central Java and East Java. The Participation of many Javanese people can’t be separated from the role of Prince Diponegoro in winning the hegemony over the Javanese people, especially people who embrance Islam resulting in a war within five years. The method used in this research is library research. The result of this research is that prince Diponegoro conveyed his ideas, ideas and knowledge to the public through the Islamic community, especially from the students, to call for the spirit of Jihad fi Sabilillah. The war banner he carried was also based on Islamic laws and wanted to establish an Islamic state (Balad al Islam).

Salah satu perang yang cukup membuat pemerintah Hindia Belanda merubah strategi dan taktik untuk menghadapi perlawanan di Jawa, Perang Diponegoro atau sering dikenal dengan Perang Jawa. Perang ini melibatkan hampir seluruh Tanah Jawa terutama Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ikut andilnya masyarakat Jawa yang banyak tidak lepas dari peran Pangeran Diponegoro dalam memenangkan Hegemoni atas masyarakat Jawa, terutama masyarakat yang memeluk agama Islam sehingga mengakibatkan perang dalam kurun waktu lima tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah library research. Hasil dari penelitian ini adalah pangeran Diponegoro menyampaikan sebuah gagasan, ide dan pengetahuannya kepada masyarakat melalui komunitas Islam, terutama dari kalangan santri untuk menyerukan semangat Jihad fi Sabilillah. Panji perang yang diusungnya pun juga berlandaskan pada hukum-hukum Islam dan ingin mendirikann suatu negara Islam (Balad al Islam).

References

Ginanti, N. K. (2019). Tinjauan Historis Peran Perjuangan Pangeran Diponegoro Tentang Perang Jawa Pada Tahun 1825-1830. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah, 1-13.

Laffan, M. (2015). Sejarah Islam di Nusantara. Yogyakarta: Bentang Pustaka.

Ma'ruf, A. (2018). Perjuangan Pangeran Diponegoro Melawan Belanda (Perang Fi Sabilillah). Makassar: Skripsi, Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam, Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Alauddin.

Mustarom, K. (2014). Negara Islam Tanah Jawa: Cita-cita Jihadis Diponegoro. Jakarta: Lembaga Kajian Syamina.

Rohim, A. (2017). Perlawanan Terakhir Diponegoro. Yogyakarta: Sociality.

Rudyansjah, T. (2014). Pangeran Diponegoro, Kolonialisme dan Kebngkitan Nurani Kebangsaan di Tanah Jawa. Koentjaraningrat Memorial Lecture (pp. 1-11). Jakarta: Forum Kajian Antropologi Indonesia.

Santoso, I. (2016). Pasukan Khusus Pangeran Diponegoro Masih Menari (Studi Historis Kesenian Tari Tradisional Reyog Bulkiyo Blitar). Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis, 21-27.

Soedjono, R. (2010). Sejarah Nasional Indonesia: Kemunculan Penjajahan di Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Surjo, D. (1990). Kepemimpinan Pangeran Diponegoro dalam Perspektif Sejarah. Seminar Sehari Sejarah Pangeran Diponegoro (pp. 42-53). Semarang: Universitas Diponegoro.

Warto. (2016). Pewarisan Nilai Kepahlawanan Pangeran Diponegoro dalam Perang Jawa. Media Informasi Penelitian Kesejahteraan Sosial, 217-226.

Downloads

Published

2021-03-31

Issue

Section

Articles