Peran Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER) terhadap kehidupan masyarakat (sosial-ekonomi) Desa Mojoparon Kecamatan Rembang Kabupaten Pasuruan

Authors

  • Yonita Yuli Amanda Universitas Negeri Malang
  • Sukamto Sukamto Universitas Negeri Malang
  • Siti Malikhah Towaf Universitas Negeri Malang

DOI:

https://doi.org/10.17977/um063v1i3p285-292

Keywords:

industri, PIER, masyarakat Desa Mojoparon

Abstract

This research aims to describe the role of Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER) to the socioeconomic life of Mojoparon villagers in Pasuruan Regency. The approach and type of research used qualitatively descriptive. Three research conclusions were obtained as follows. First, the history of its establishment in PIER is due to the development of SIER and the development of industry in Pasuruan District phase III. Second, the problem of pier role for Mojoparon village community is divided into two, namely, indirect role and direct role. The indirect role is economic growth and increased employment opportunities. Direct role in the form of village infrastructure assistance, APAP cooperation, and PK and BK programs. Third, the impact of PIER for Mojoparon villagers is more prosperous and utilized pier industrial waste. At the same time the benefits of this research for IPS education can be used as additional insights and can foster socially sensitive, positive and skilled attitudes.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peranan keberadaan Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER) pada kehidupan sosial ekonomi masyarakat Desa Mojoparon Kecamatan Rembang Kabupaten Pasuruan. Pendekatan dan jenis penelitian yang digunakan kualitatif deskriptif. Berdasarkan kesimpulan penelitian ini ada tiga garis besar yakni. Pertama, sejarah berdirinya di PIER merupakan pengembangan dari SIER selain itu adanya pengembangan industri di Kabupaten Pasuruan tahap III. Kedua, masalah peranan PIER bagi masyarakat Desa Mojoparon dibagi menjadi dua yaitu, peranan secara tidak langsung dan peranan secara langsung. Peranan tidak langsung yaitu pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja meningkat. Peranan langsung berupa bantuan infrastruktur desa, kerjasama APAP, dan Program PK dan BK. Ketiga, dampak PIER bagi masyarakat Desa Mojoparon yaitu semakin sejahtera dan dimanfaatkannya limbah industri PIER. Sekaligus manfaat penelitian ini bagi pendidikan IPS dapat dijadikan tambahan wawasan dan dapat menumbuhkan sikap peka sosial, positif dan terampil.

References

Anonim. (2014). Sier-Pier the Wise Choice for Smart Solution. Retrieved from http://www.sier-pier.com/

Statistik, B. P. (2015). Statistik Tebu Indonesia. Sub Direktorat Statistik tanaman Perkebunan. Jakarta. 116-127.

Darojah, U., Wasino, W., & Prasetyo, P. E. (2012). Perubahan struktur sosial ekonomi dari ekonomi pertanian ke ekonomi industri pada masyarakat Desa Kubangwungu Kecamatan Ketanggungan Kabupaten Brebes Tahun 1969-2010. Journal of educational social studies, 1(2). 78-83

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Keempat). Jakarta: PT. Gramedia Pusaka Utama.

Djunaedi, M. H. (2009). Analisis Proyeksi Kesempatan Kerja Dan Produktivitas Tenaga Kerja Di Kabupaten Lombok Barat 2010–2025. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 7(2), 113-124.

Ernita, D., Amar, S., & Syofyan, E. (2013). Analisis pertumbuhan ekonomi, investasi, dan konsumsi di Indonesia. Jurnal Kajian Ekonomi, 1(2), 176-193.

Fahrudin, A. (2012). Pengantar Kesejahteraan Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama.

Kartasapoetra, G. (1985). Sosiologi industri. Jakarta: Bina Aksara.

Kartasapoetra, G. Kartasapoetra, A.G. Kartasapoetra, R.G. (1987). Pembentukan Perusahaan Industri. Jakarta: PT. Bina Aksara.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2013). Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Kwanda, T. (2004). Pengembangan kawasan industri di Indonesia. DIMENSI (Journal of Architecture and Built Environment), 28(1), 54-61.

Ritzer, G., & Goodman, D. J. (2007). Teori Sosiologi Modern, Edisi Ke-6. Diterjemahkan oleh Alimandan. Jakarta: Kencana.

Salim, A., & Kahono, G. B. (2013). Fenomena kemiskinan pada masyarakat petani sawah (studi kasus pada petani sawah di Desa Karang Anyar Kec. Jati Agung Kab. Lampung Selatan). SOCIOLOGIE, 1(1), 53-59.

Salim, I. (2010). Aliran Filsafat Eksistensialis. Jurnal Pendidikan Sosiologi dan Humaniora, 183-190.

Siswanta, L. (2011). Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Perajin Genteng (Studi Kasus Pada Industri Kerajinan Genteng Di Ceper Klaten). Jurnal Akmenika UPY, 7(2014)74-88.

Soepono, S. S., & Sitanggang, H. (1995). Corak dan pola kehidupan sosial ekonomi pedesaan: studi tentang kewiraswastaan pada masyarakat di Plered. Proyek Pengkajian dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Soerjono, S. (2012). Sosioloi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Trianto. (2007). Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Widiyanarti, T. (2005). Corporate Social Responsibility: Model Community Development Oleh Korporat. Jurnal Antropologi Sosial Budaya ETNOVISI, 1(2), 78-79.

Downloads

Published

2021-05-20

Issue

Section

Articles