ANALISIS FAKTOR PENYEBAB ANAK PUTUS SEKOLAH DI KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN MALANG
DOI:
https://doi.org/10.17977/um063v4i10p9Keywords:
Jarak, Pendapatan orang tua, Pekerjaan orang tua, Pendidikan orang tua, Putus sekolahAbstract
Kecamatan Pagelaran ialah salah satu daerah di Kabupaten Malang yang masyarakatnya memiliki jenis pekerjaan yang bervariasi. Ketersediaan pekerjaan yang ada mengakibatkan anak lebih memilih untuk bekerja daripada untuk melanjutkan pendidikannya. Sehingga ini menjadi permasalahan karena dengan usia anak yang seharusnya masih sekolah tapi lebih memilih untuk bekerja, hal ini yang menjadikan penelitian ini penting untuk dilakukan karena memiliki kecenderungan naik dari tahun sebelumnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kecenderungan pendidikan, pekerjaan, pendapatan orang tua, serta jarak yang berkaitan dengan kasus putus sekolah di Kecamatan Pagelaran. Metode penelitian yang diterapkan adalah pendekatan kuantitatif dengan penggunaan uji statistik deskriptif. Analisis penelitian ini menggunakan uji tabulasi silang (crosstab). Sampel yang dipergunakan ialah saturation sampling/sampel jenuh, Teknik ini menggunakan seluruh objek dari populasi. Hasil penelitian adalah pada variabel pendidikan menunjukkan anak dari orang tua yang tidak bersekolah cenderung memiliki pendidikan yang rendah. Variabel pekerjaan menunjukkan ada kecenderungan bahwa anak putus sekolah pada jenjang SMP mayoritas pekerjaan yang dimiliki orang tua adalah sebagai Petani dan Peternak. Variabel pendapatan menunjukkan ada kecenderungan bahwa anak putus sekolah pada jenjang SD mayoritas kondisi ekonomi orang tua memiliki pendapatan tinggi. Variabel jarak menunjukkan ada kecenderungan bahwa anak putus sekolah didasarkan pada jarak dari rumah ke sekolah.
References
Aristin, N. F. (2016). Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap anak putus sekolah tingkat sekolah menengah pertama (SMP) di Kecamatan Bondowoso. Jurnal Pendidikan Geografi, 20(1). https://doi.org/10.17977/pg.v20i1.5009
Aulia, S. (2012). Desentralisasi kebijakan pendidikan (Studi tentang pelaksanaan wajib belajar 12 tahun di Kota Surabaya pada tingkat pendidikan menengah dan kejuruan). Jurnal Politik Muda, 2, 13.
Baningsih, N., Nuranisa, N., & Wardiah, D. (2020). Analisis penyebab anak putus sekolah di Desa Sri Agung Kecamatan Banyuasin II ditinjau secara geografis. Jurnal Swarnabhumi: Jurnal Geografi dan Pembelajaran Geografi, 5(1), 1–6. https://doi.org/10.31851/swarnabhumi.v5i1.3218
BPS. (2016). Upah minimum regional/provinsi (UMR/UMP) per bulan (dalam rupiah). Jakarta: Badan Pusat Statistik.
BPS. (2022). Statistik Indonesia Tahun 2022. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Coleman, J. (2011). Dasar-dasar teori sosial. Bandung: Nusa Media.
Dinas Pendidikan Kabupaten Malang. (2022). Kabupaten Malang.
Ghozali, I. (2016). Aplikasi analisis multivariate dengan program IBM SPSS 23. Semarang: BPFE Universitas Diponegoro.
Glenn, P. (2020). Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap anak putus sekolah di Desa Wisata Pujon Kidul (Skripsi). Universitas Negeri Malang, Malang.
Harmayani, & Basri. (2016). Persepsi keluarga petani terhadap pendidikan formal anak (Studi tentang keluarga anak putus sekolah di Desa Baturijal Hulu Kecamatan Peranap Kabupaten Indragiri Hulu). Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 4(1), 1–15.
Heru, P. (2004). Konflik di ruang terbuka publik: Alun-alun, jalan, dan jalur pedestrian. In Proceedings International Seminar, National Symposium, Exhibition and Workshop in Urban.
Karsidi, D. R. (2008). Sosiologi pendidikan. Surakarta: LPP UNS Press.
Kartika. (2015). Pekerja anak di usia sekolah (Pada masyarakat petani sawit di Kelurahan Kempas Jaya Kecamatan Kempas Kabupaten Indragiri Hilir) (Skripsi). Universitas Riau, Riau.
Maimunah. (2015). Pemuda putus sekolah dan penanggulangannya. Jurnal Keislaman, Kemasyarakatan dan Kebudayaan, 16(2), 298–308.
Muamalah, B. (2017). Studi analisis penanganan anak putus sekolah di Desa Ngepanrejo Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang (Skripsi). Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Mulyono, H., & Hadian, A. (2019). Pilihan rasional perguruan tinggi: Sebuah kajian literatur. Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian, 2(2), 1051–1057.
Okumu, I. M., Nakajjo, A., & Isoke, D. (2008, Februari). Socioeconomic determinants of primary school dropout: The logistic model analysis [MPRA Paper]. https://mpra.ub.uni-muenchen.de/7851/
Perdana, N. S. (2015). Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap aksesibilitas memperoleh pendidikan untuk anak-anak di Indonesia. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 21(3), 279–298. https://doi.org/10.24832/jpnk.v21i3.191
Puryanto, D. (2015). Pengaruh kualitas fasilitas, kualitas pembelajaran, dan lokasi terhadap keputusan memilih jasa pendidikan di SMPIT Global Insani Islamic School-Bekasi (Skripsi).
Puslitjak. (2012). Model pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan melalui kegiatan intrakurikuler.
Putri, A. E. (2018). Analisis faktor-faktor penyebab anak putus sekolah jenjang pendidikan dasar di Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu. Jurnal Penelitian. Bandar Lampung: Universitas Lampung.
Rahim, A. (2013). Peranan orang tua terhadap pendidikan karakter remaja putri menurut Islam. Al-Ulum, 13(1), 87–102.
Reskia, S., Herlina, H., & Zulnuraini, Z. (2014). Pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar siswa di SDN Inpres 1 Birobuli. Jurnal Dikdas, 2(2), Article 2. http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/ese/article/view/2830
Rejeki, S. (2019). Pilihan rasional petani miskin pada musim paceklik. Jurnal Analisa Sosiologi, 8(2), Article 2. https://jurnal.uns.ac.id/jas/article/view/32128
Saputro, P. A. (2009). Faktor-faktor penyebab anak usia sekolah tidak menyelesaikan pendidikan dasar (Studi kasus di Desa Pesantren Kecamatan Blado Kabupaten Batang).
Slameto, S. (2010). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
Sofya, R., Siwi, M. K., & Oknaryana, O. (2018). Kondisi sosial ekonomi siswa putus sekolah. JIPE: Jurnal Inovasi Pendidikan Ekonomi, 8(2), 90–94.
Sulistyaningsih, W. (2009). Kesiapan bersekolah ditinjau dari jenis pendidikan pra sekolah anak dan tingkat pendidikan orang tua.
Sumakta, I. A. (2015). Pengaruh prestasi belajar, pendapatan orang tua, ekspektasi kerja terhadap minat melanjutkan studi ke S2 pada mahasiswa Pendidikan Ekonomi FE UNY (Skripsi). Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Sumardi, M., & Hans, D.-E. (2000). Kemiskinan dan kebutuhan pokok. Jakarta: Rajawali.
Sunarto, D. S., Purnomo, A., & Towaf, S. M. (2020). Dampak kegiatan produktif di tambang pasir terhadap putus sekolah pada jenjang SMP. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 30(1), 39–48. https://doi.org/10.23917/jpis.v30i1.9170
Tamin, O. Z. (1997). Perencanaan dan permodelan transportasi (Edisi Kedua). Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Tampubolon, S. P., & Tarigan, R. (2015). Hubungan tingkat pendidikan orang tua dan lingkungan belajar dengan hasil belajar IPA siswa kelas VII SMP Negeri 5 Medan tahun pembelajaran 2014/2015. Jurnal Pelita Pendidikan, 3(4), Article 4. https://doi.org/10.24114/jpp.v3i4.3999
Undang-Undang Pasal 31 Ayat 1 dan 2.
Wassahua, S. (2016). Analisis faktor-faktor penyebab anak putus sekolah di Kampung Wara Negeri Hative Kecil Kota Ambon. Al-Iltizam, 1(2), 21.
Downloads
Published
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.