Identifikasi tingkat kerawanan tanah longsor berbasis teknologi Sistem Informasi Geografis (studi kasus Kabupaten Gresik)
DOI:
https://doi.org/10.17977/um063v3i2p171-181Keywords:
longsor Gresik, Sistem Informasi Geografis, overlayAbstract
Gresik Regency is one of the regencies in East Java which often occurs landslides during the rainy season. In addition to high rainfall intensity, several other factors such as slope, soil type, and land use are also used as parameters in this landslide susceptibility study. This research based on Geographic Information Systems can be a medium in facilitating the expression of spatial-based information that can function as the validity of the interpretation of areas that have the potential to experience landslides in Gresik Regency by using the overlay method with scoring by assigning weights according to its classification which results in landslide-prone areas in the area. digital form. The results of this process produce a landslide susceptibility map with details of 1.99 km2 in the very low category, 42.83 km2 in the low category, 134.35 km2 in the medium category, 5.04 km2 in the high category, and 0.17 km2 in the very high category. The result of the overlay is that the distribution of high vulnerability levels is in the central and southern regions of Gresik Regency, one example in Kebomas District which is often hit by landslides. This is caused by the area has a hilly landform so that there is a high potential for subsidence to occur.
Kabupaten Gresik adalah salah dari satu kabupaten di Jawa Timur yang sering terjadi peristiwa longsor ketika musim penghujan. Selain intensitas hujan yang tinggi, beberapa faktor lain seperti kemiringan lereng, jenis tanah, dan penggunaan lahan juga digunakan sebagai parameter dalam penelitian tingkat kerawanan longsor ini. Penelitian ini berbasis Sistem Informasi Geografis dapat menjadi media dalam memudahkan pengutaraan informasi berbasis spasial yang dapat difungsikan sebagai validalitas interpretasi daerah yang berpotensi mengalami bencana tanah longsor di Kabupaten Gresik dengan menggunakan metode overlay dengan scoring dengan pemberian bobot sesuai dengan pengklasifikasiannya yang menghasilkan objek daerah rawan longsor dalam bentuk digital. Hasil dari proses tersebut menghasilkan peta kerawanan longsor dengan rincian luas 1,99 km2 dengan kategori sangat rendah, 42,83 km2 kategori rendah, 134,35 km2 kategori sedang, 5,04 km2 kategori tinggi, dan 0,17 km2 dengan kategori sangat tinggi. Hasil dari overlay tersebut sebaran tingkat kerawanan tinggi berada di wilayah bagian tengah dan selatan Kabupaten Gresik salah satu contoh di Kecamatan Kebomas yang sering dilanda longsor. Hal ini ditimbulkan oleh wilayah tersebut memiliki bentuk lahan yang berbukit sehingga berpotensi tinggi terjadi amblesan.
References
Fell, R., Ho, K. K., Lacasse, S., & Leroi, E. (2005). A framework for landslide risk assessment and management. In Landslide risk management (pp. 13-36). CRC Press.
Noor, D. (2014). Pengantar Mitigasi Bencana Geologi.
Putri, S. J. I. (2017). Analisa Daerah Rawan Banjir di Kabupaten Sampang Menggunakan Sistem Informasi Geografis Dengan Metode Data Multi Temporal. Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Rijanta, R., Hizbaron, D. R., & Baiquni, M. (2018). Modal Sosial dalam Manajemen Bencana. UGM PRESS
Tjandra, K. (2018). Empat Bencana Geologi yang Paling Mematikan. UGM PRESS.
Varnes, D. J. (1984). Landslide hazard zonation: A review of principles and practice (No. 3).
Downloads
Published
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.