Eksklusi sosial penyandang disabilitas terhadap mata pencaharian di Kecamatan Wlingi (studi kasus pada penyandang disabilitas di Kecamatan Wlingi)

Authors

  • Nila Nandita Sari Universitas Negeri Malang
  • Faiza Nisa Abida Universitas Negeri Malang
  • Niswatul Azizah Universitas Negeri Malang
  • Kun Sila Ananda Universitas Negeri Malang

DOI:

https://doi.org/10.17977/um063v2i10p972-982

Keywords:

disabilitas, eksklusi sosial, mata pencaharian

Abstract

The physical limitations of persons with disabilities are the cause of the difficulty of persons with disabilities in obtaining employment. It is the limitations in carrying out activities and work that cause persons with disabilities to be considered less productive so that the presence of persons with disabilities in some communities is considered far from social and economic independence. The purpose of this study is to describe the role of disability in livelihoods using the theory of Normalization (Wolf Wolfsenberg) and to analyze more deeply the causes of social exclusion received by persons with disabilities on livelihoods in the Wlingi District environment using Marginal Janice Perlman theory. This study uses a qualitative research method with a case study approach. Data collection techniques in this study by conducting observations, interviews, and documentation. In this study, data analysis was carried out by reducing data, presenting data, and drawing conclusions. From the results of this study, it can be concluded that the role of persons with disabilities in livelihoods that previously had negative stigma in the community can be eliminated by work activities and works carried out by persons with disabilities. This can especially be seen from the activities carried out by a person with a disability who works as a masseuse, then is able to make salted eggs and sells the result of his skills, namely doormats. While the factors that cause social exclusion are internal factors, among others, from within oneself and the family, while external factors arise from the community's perspective regarding the existence of persons with disabilities.

Keterbatasan fisik penyandang disabilitas menjadi penyebab akan sulitnya penyandang disabilitas dalam memperoleh pekerjaan. Keterbatasan dalam melakukan aktivitas dan pekerjaan itulah yang menyebabkan penyandang disabilitas dianggap kurang produktif sehingga keberadaan penyandang disabilitas di beberapa lingkungan masyarakat dianggap jauh dari kemandirian sosial dan ekonomi. Tujuan penelitian ini yakni untuk mendeskripsikan peran disabilitas terhadap mata pencaharian dengan menggunakan teori Normalization serta untuk menganalisis lebih dalam penyebab terjadinya eksklusi sosial yang diterima oleh penyandang disabilitas terhadap mata pencaharian di lingkungan Kecamatan Wlingi dengan menggunakan teori Marjinal Janice Perlman. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pada penelitian ini analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa peran penyandang disabilitas di mata pencaharian yang sebelumnya memiliki stigma negatif di masyarakat dapat dihilangkan dengan kegiatan pekerjaan dan karya yang dilakukan oleh penyandang disabilitas. Hal ini khususnya dapat dilihat dari kegiatan yang dilakukan seorang penyandang disabilitas yang berprofesi sebagai tukang pijat, kemudian mampu membuat telur asin serta menjual hasil keterampilan yaitu keset. Sedangkan faktor yang menyebabkan terjadinya eksklusi sosial adalah faktor internal yang antara lain dari dalam diri sendiri dan keluarga, sedangkan faktor eksternal timbul dari prespektif masyarakat mengenai keberadaan penyandang disabilitas.

References

Afriliani, L. (2016). Fungsi Bimbingan Keterampilan Vokasional (Vocational Skill) Bagi Penyandang Disabilitas Netra (Studi di Balai Rehabilitasi Sosial Disabilitas Netra “Pendowo” Kudus). Universitas Negeri Semarang.

Aini, E. R. (2020). Interaksi sosial mahasiswa penyandang disabilitas di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (Doctoral dissertation, UIN Sunan Ampel Surabaya).

Andriani, N. S. (2017). Kebijakan responsif disabilitas: Pengarusutamaan managemen kebijakan di level daerah, nasional dan internasional. PALASTREN Jurnal Studi Gender, 9(1), 189-214.

Astutik, J., Sulistyowati, T., & Meidiati, E. (2019). Strategi survival perempuan penyandang disabilitas sebagai kepala rumah keluarga (studi pada perempuan penyandang disabilitas di Desa Kabuh, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang). Jurnal Perempuan dan Anak (JPA), 2(2), 35-46.

Nurdin, M. F. (2015). Eksklusi Sosial dan Pembangunan: Makna, Fokus dan Dimensi untuk Kajian Sosiologis. Makalah Disajikan Pada Kegiatan Kongres II Asosiasi Program Studi Sosiologi Indonesia Dan Konferensi Nasional Sosiologi Indonesia IV Manado, 20-23 Mei 2015.

Pradana, D. P., & Aji, G. G. (2018). Strategi komunikasi pemberdayaan masyarakat penyandang disabilitas intelektual (Studi Kasus pada Kelompok Swadaya Masyarakat Sambung Roso Simbatan, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Magetan). Commercium, 1(2).

Rijali, A. (2019). Analisis data kualitatif. Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah, 17(33), 81-95.

Rohman, Y. F. (2019). Tantangan Bagi Penyandang Disabilitas Penglihatan dalam Mengakses Pekerjaan. Indonesian Journal of Religion and Society, 1(1), 51-66.

Sugiyono, S. (2011). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Syahra, R. (2010). Eksklusi sosial: Perspektif baru untuk memahami deprivasi dan kemiskinan. Jurnal Masyarakat dan Budaya, 12(3), 1-34.

Downloads

Published

2022-10-30

Issue

Section

Articles