Optimalisasi potensi teknologi generasi millenial melalui investasi digital di era society 5.0

Abstract

The era of the implementation of Society 5.0 places humans as the main element in the development of life in line with advances in technology and information, especially in achieving SDGs 2030. This encourages humans, especially the millennial generation to act as agents of change whose role is to trigger change. Changes are expected in an era that often occurs with technology. Not technology about personal finance that is investment. Especially during the pandemic, investment is needed by the community to deal with economic instability. However, during the pandemic, investors' interest in investing in the capital market increased because prices decreased. In addition, the main investors are millennials. Awareness of starting investments so that millennials can meet future needs. With millennial awareness to encourage many companies both private and state to carry out digital investments. According to OJK and the Ministry of Finance, before choosing a platform/application, millennials used to understand 2L aspects, namely law and logistics, and 2R aspects, namely return (return) and risk (risk). The method used in writing this work is descriptive qualitative with literature study. By growing awareness of investing in the millennial generation, it is hoped that they can optimize the use of technology as an effort to succeed in the era of Society 5.0. Millenials can invest easily through applications that are provided by the private sector or the government. The products offered also range from gold, mutual funds, bonds to stocks.

Implementasi era Society 5.0 menempatkan manusia sebagai elemen utama dalam perkembangan kehidupan yang diiringi dengan kemajuan teknologi dan informasi terutama dalam pencapaian target SDGs 2030. Hal tersebut mendorong manusia khususnya generasi millennial bertindak sebagai agent of change yang berperan untuk memicu terjadinya sebuah perubahan. Perubahan yang diharapkan pada era ini seringkali dikaitkan dengan teknologi. Tidak terkecuali teknologi mengenai keuangan personal yakni investasi. Terutama pada pandemi, investasi dibutuhkan oleh masyarakat untuk menghadapi ketidakstabilan perekonomian. Akan tetapi, saat pandemi minat investor untuk berinvestasi di pasar modal meningkat sebab harga-harga mengalami penurunan. Selain itu, mayoritas investor merupakan milenial. Kesadaran memulai investasi didasari agar millennial dapat memenuhi kebutuhan keuangan di masa depan. Dengan kesadaran millennial untuk berinvestasi mendorong banyak perusahaan baik swasta maupun milik negara untuk menyelenggarakan investasi digital. Menurut OJK dan Kementrian Keuangan, sebelum memilih platform/aplikasi yang digunakan millennial perlu memahami aspek 2L yaitu legal dan logis serta aspek 2R yakni return (imbal hasil) and risk (risiko). Adapun metodologi yang digunakan dalam penulisan karya ini adalah kualitatif deskriptif dengan studi literatur. Dengan menumbuhkan kesadaran berinvestasi pada generasi millennial diharapkan dapat mengoptimalkan pemanfaatan teknologi sebagai upaya menyukseskan era Society 5.0. IMillenials dapat berinvestasi dengan mudah melalu aplikasi-aplikasi baik yang disediakan swasta maupun pemerintah. Adapun produk yang ditawarkan juga beragam mulai dari emas, reksadana, obligasi hingga saham.