Kampanye budaya google arts & culture sebagai upaya lestarikan budaya Indonesia ditengah pandemi COVID-19
DOI:
https://doi.org/10.17977/um063v1i10p1102-1107Keywords:
Pandemi Covid-19, kampanye budaya, google arts and culture, pelestarian budaya IndonesiaAbstract
The determination of the status of a global pandemic is due to its rapid and geographically widespread to areas far from the center of the outbreak and covers global cross-sections. Google Arts and Culture is a digital platform that allows users to travel virtually to enjoy cultural heritage. Millennials can conduct online cultural campaigns to promote the application to the Indonesian people. This research is a desk study, so the data collected is secondary data, where this secondary data is sought and collected from various references related to the topic of writing. Google Arts and culture is a solution as an online cultural campaign media based on social media. Through the google arts and culture application, we can overcome boredom at home with virtual walks during the pandemic. Technology must spearhead cultural campaigns that are carried out online to preserve culture as a national identity. Collaboration with many parties is needed, including collaboration with technology. This will be one of the strategic efforts to preserve culture digitally.
Penetapan status pandemi global dikarenakan penyebarannya yang terbilang cepat dan luas secara geografis sampai ke wilayah yang jauh dari pusat wabah serta mencakup lintas global. Google Arts and Culture hadir sebagai platform digital yang memungkinkan penggunanya dapat berwisata secara virtual menikmati warisan budaya. Generasi milenial dapat melakukan kampanye budaya secara daring untuk mempromosikan aplikasi tersebut kepada masyarakat Indonesia. Penelitian ini bersifat desk study, maka data yang dikumpulkan merupakan data sekunder dimana data sekunder ini dicari dan dihimpun dari berbagai referensi yang berkaitan dengan topik penulisan. Google arts and culture menjadi solusi sebagai media kampanye budaya secara daring berbasis sosial media. Melalui aplikasi google arts and culture, selama pandemi kita dapat mengatasi kebosanan saat di rumah dengan jalan-jalan virtual. Teknologi harus mempelopori kampanye budaya yang dilakukan secara daring untuk melestarikan budaya sebagai identitas bangsa, dibutuhkan kolaborasi dengan banyak pihak termasuk kolaborasi dengan teknologi. Hal ini akan menjadi salah satu upaya strategis untuk melestarikan budaya secara digital.
References
Debattista, M. G., & Portelli, T. (2018). Google Arts and Culture Virtual Reality and Learning Outcmes: The Maltese experience. Malta: Institute of Tourism Studies
Huang, C., Wang, Y., Li, X., Ren, L., Zhao, J., Hu, Y., ... & Cao, B. (2020). Clinical features of patients infected with 2019 novel coronavirus in Wuhan, China. The lancet, 395(10223), 497-506.
Lokollo, E. M., & Rahmawaty, U. F. R. (2020). Survei Pemanfaatan Media atau Platform Digital dalam Kehidupan Sehari-hari. Institute of Social Economic Digital.
Mihelj, M., Novak, D., & Beguš, S. (2014). Virtual reality technology and applications. New York: Springer.
Verde, A., & Valero, J. M. (2021). Virtual museums and Google arts & culture: Alternatives to the face-to-face visit to experience art. International Journal of Education and Research, 9(2).
Downloads
Published
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.