Kesenian Tari Tayub dan Kue Hantaran sebagai kearifan lokal dalam Tradisi Sedekah Bumi di Kabupaten Pati
DOI:
https://doi.org/10.17977/um063v1i10p1090-1095Keywords:
Sedekah Bumi, Tari Tayub, generasi MilenialAbstract
Alms of the earth is a tradition that has been passed down from generation to generation until now, in the alms of the earth has various series and values of its own. This tradition is used as a form of gratitude for the abundance of the earth's produce. The art that is usually always present in the commemoration of the earth alms tradition is the Tayub dance. This dance is a local wisdom that is still cultivated by the local community. In the midst of a pandemic, it does not dampen the enthusiasm of the community in preserving this tradition, the community always includes the millennial generation to take part in it, with the hope that traditions like this will not fade with the erosion of an increasingly modern era. This article explains about the tradition of earth alms and the art of Tayub dance as local wisdom that characterizes the Pati district and the efforts of the millennial generation to increase the earth alms tradition in the midst of a pandemic. By using a qualitative approach, data can be collected through secondary data collection techniques in the form of literacy in journals, articles, and related books.
Sedekah Bumi merupakan suatu tradisi yang turun temurun dari nenek moyang hingga saat ini, dalam Sedekah Bumi memiliki berbagai rangkaian dan nilai nilai tersendiri. Tradisi ini digunakan sebagai wujud syukur atas melimpahnya hasil bumi. Kesenian yang biasanya selalu ada dalam peringatan tradisi Sedekah Bumi yakni Tari Tayub. Tarian ini merupakan kearifan lokal yang masih dibudayakan oleh masyarakat setempat. Ditengah pandemi, tidak menyurutkan semangat masyarakat dalam melestarikan tradisi ini, masyarakat selalu mengikutsertakan para generasi milenial untuk ikut andil terjun di dalamnya, dengan harapan tradisi seperti ini tidak luntur dengan tergerusnya zaman yang semakin modern. Artikel ini menjelaskan mengenai tradisi Sedekah Bumi dan kesenian Tari Tayub sebagai kearifan lokal yang menjadi ciri khas Kabupaten Pati dan upaya generasi milenial meningkatkan tradisi Sedekah Bumi di tengah pandemi. Metode penelitian dilakukan dengan studi Pustaka atau studi literatur. Data diperoleh dari kajian buku-buku, jurnal dan literatur lain yang relevan dengan topik penelitian. Hasil penelitian menjelaskan bahwa hantaran dan hiburan yang ada pada kegiatan sedekah bumi masyarakat pati menjadi ciri unik dan khas. Hantaran tersebut berupa kue bugis, contongan, pasung dan dumbeg. Hiburan yang harus ada di acara sedekah bumi masyarakat pati adalah Tari Tayub.
References
Apriliyani, D. A. (2019). Sedekah Bumi dan Tradisi Masyarakat. https://lpminvest.com/2019/07/sedekah-bumi-dan-tradisi-masyarakat-pati/.
Arinda, R., & Yani, I. (2014). Sedekah bumi (Nyadran) sebagai konvensi tradisi Jawa dan Islam masyarakat Sraturejo Bojonegoro. El-Harakah, 16(1), 100-110.
Cahyono, A. (2006). Pola pewarisan nilai-nilai kesenian tayub (inheritance pattern of tayub values). Harmonia: Journal of Arts Research and Education, 7(1).
Hidayatulloh, F. S. (2013). Sedekah Bumi Dusun Cisampih Cilacap. El-Harakah (Terakreditasi), 15(1), 1-17.
Lestari, E. D., Noor, A. S., & Firmansyah, A. (2018). Tradisi Sedekah Bumi Dalam Pelestarian Budaya Lokal Di Dusun Wonosari Desa Tebang Kacang. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa, 7(9).
Prasasti, S. (2020). Konseling Indigenous: Menggali Nilai–Nilai Kearifan Lokal Tradisi Sedekah Bumi dalam Budaya Jawa. Cendekia: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 14(2), 110-123.
Setyosari, H. P. (2016). Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan (Edisi Keem). Prenada Media.
Sugiyono, P. (2011). Metodologi penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alpabeta.
Suharji, S. (2014). Tari Tayub sebagai Sarana Upacara Ritual di Desa Wonosoco Kecamatan Undaan Kudus. Acintya Jurnal Penelitian Seni Budaya, 6(1).
Sukari, S. (2009). Tanggapan Masyarakat terhadap Sebuah Tari Pertunjukan Rakyat “Tayub” di daerah Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Jantra, IV (7).
Suryani, S. D. (2014). Tayub as a Symbolic Interaction Medium in Sedekah Bumi Ritual in Pati Regency. Harmonia: Journal Of Arts Research And Education, 14(2), 97-106.
Rizaldi, M., & Qodariyah, A. L. (2021). Mengkaji manfaat dan nilai–nilai dalam pelaksanaan Tradisi Sedekah Bumi dari sudut pandang teori fungsionalisme. Jurnal Artefak, 8(1), 81-86.
Wati, H. B. (2014). Pengaruh dan Nilai-Nilai Pendidikan Upacara Sedekah Bumi Terhadap Masyarakat Desa Bagung Sumberhadi Kecamatan Prembun Kabupaten Kebumen (Doctoral dissertation, Pend. Bhs Jawa).
Downloads
Published
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.