Fundamentalisme Agama Sebagai Prediktor Prasangka Terhadap Homoseksual pada Anggota Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI)

Authors

  • Intan Ratnasari Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang No. 5 Malang, Jawa Timur, Indonesia
  • Tutut Chusniyah Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang No. 5 Malang, Jawa Timur, Indonesia
  • Aji Priyambodo Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang No. 5 Malang, Jawa Timur, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.17977/um070v1i32021p246-252

Keywords:

fundamentalisme agama, prasangka, homoseksual

Abstract

This study aims to determine whether religious fundamentalism is a predictor of prejudice toward homosexual in the member of Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Brawijaya University. This study used a quantitative approach. The subjects were members of KAMMI Brawijaya University, has the characteristics of men and women, active member on KAMMI. Research subjects all members of KAMMI. Instrument used in the form of religious fundamentalism scale and the prejudice toward homosexuals Scale. The analysis used in this study is a descriptive analysis, and simple linear regression analysis. Based on the results obtained by the analysis of three conclusions: (1) Much of the religious fundamentalism on KAMMI member is high category by using the mean T score equal 50 with a standard deviation St equal 7,26; (2) most of prejudice toward homosexuals in KAMMI members is high category; (3) religious fundamentalism is a predictor of prejudice toward homosexuals accounted for 6,2% (R square 0,062, sig. 0,023 less than0,05) with a simple linear regression method.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah fundamentalisme agama merupakan prediktor dari prasangka terhadap homoseksual pada anggota KAMMI Universitas Brawijaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian adalah anggota KAMMI Universitas Brawijaya, memiliki karakteristik laki-laki dan perempuan, merupakan anggota aktif KAMMI. Subjek penelitian seluruh anggota KAMMI. Instrumen yang digunakan berupa Skala Fundamentalisme Islam dan Skala Prasangka terhadap Homoseksual. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, dan analisis regresi linear sederhana. Berdasarkan hasil analisis diperoleh tiga kesimpulan yaitu (1) Secara umum fundamentalisme agama pada anggota KAMMI berada pada kategori tinggi dengan menggunakan mean skor T sama dengan 50 dengan standar deviasi sama dengan 7,26; (2) Secara umum prasangka terhadap homoseksual pada anggota KAMMI berada pada kategori tinggi; (3) Fundamentalisme agama merupakan prediktor prasangka terhadap homoseksual dan menyumbang sebagai prediktor sebesar 6,2%, (R square 0,062, sig. 0,023 kurang dari 0,05) dengan metode regresi linear sederhana.

References

Allport, G.W. (1954). Nature of Prejudice. Cambridge: MA Addison-Wesley

Altemeyer, B., & Hunsberger, B. (1992). Authoritarianism, religious fundamentalism, quest and prejudice. The International Journal for The Psychology of Religion. 2:113-133

Baron, R & Byane, D. (2004). Psikologi Sosial Edisi Kesepuluh. Jilid 1. Jakarta:Erlangga.

Brandt, M., & Reyna, C. (2010). The Role of Prejudice and The Need for Closure in Religious Fundamentalism. Personality and Social Psychology Bulletin. 36(5):715- 725.

Brown, R. (2005). Prejudice In Social Psychology. Terjemahan Soetjipto, H & Soetjipto, S. Yogyakarata:Pustaka Pelajar.

Herek, G. M. (2000). The Psychology of Sexual Prejudice. Current Directions in Psychological Science. 9:19-22.

Lavenson, M. R., Aldwin, C. M., D’Mello, M. (2005). Religious Development from Adolescence to Middle Adulthood. (Dalam R.F. Paloutzian & C. L. Park (Eds), Handbook of religion and spirituality, hlm. 144-161). New York; Guilford Publications.

Laythe, B., Finkel, D & Kirkpatrick, L. (2002). Predicting Prejudice from Religious Fundamentalism and Right-Wing Authoritarianism: A Multiple-Regression Approach. Journal for the Scientific Study of Religion. 41(4):623-635

Liliweri, A. (2005). Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat Multikultur. Yogyakarta: LKiS Yogyakarta

Myers, D. (2012). Psikologi Sosial Edisi 10: Buku 2. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika Putra

Idhamsyah E., & Wongkaren, Z. (2010). Skala Fundamentalisme Agama dan Pengaruhnya terhadap Prasangka. Jurnal Psikobuana. 1(3): 2-5

Sarwono, S. W. (2002). Psikologi Sosial : Individu dan Teori-teori Psikologi Sosial. Jakarta: Balai Pustaka

Shook, S. (2015). Religious Fundamentalism means Authoritarianism and Prejudice. http://www.centerfor-inquiry.¬net/¬blogs/entry/religious_fundamentalism_means_author itarianism_and_prejudice/ [online] (diakses pada tanggal 2 Desember 2015)

Downloads

Published

2021-08-30

How to Cite

Ratnasari, I. ., Chusniyah, T. ., & Priyambodo, A. . (2021). Fundamentalisme Agama Sebagai Prediktor Prasangka Terhadap Homoseksual pada Anggota Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI). Flourishing Journal, 1(3), 246–252. https://doi.org/10.17977/um070v1i32021p246-252

Issue

Section

Articles