Penyesuaian Diri Mahasiswa Batak yang Merantau di Malang

Authors

  • Doni Septiawan Universitas Negeri Malang
  • Naura Meddina
  • Ashifa Amanda
  • Dewi Fatmasari Edy Universitas Negeri Malang

DOI:

https://doi.org/10.17977/um070v4i52024p210-224

Keywords:

adjustment, batak student, migrating

Abstract

Adjustment is essential when transitioning to a new place. This research aims to investigate the experience of adjustment and ways to overcome problems in the adjustment of Batak students who have migrated to Malang. This study utilized qualitative methods, employing a phenomenological approach. Data was obtained through semi-structured interviews conducted with three participants. The participants are students from the Batak tribe, North Sumatra and currently studying in Malang. The data results were analyzed using thematic analysis techniques with data validity testing carried out through credibility and transferability techniques. The research results show that Batak students face challenges in terms of language difficulties, food problems, and social culture. Batak students overcome this problem by mingling, learning Javanese, asking their friends to use standard language or Indonesian, adapting to the style of local people, and controlling their emotional level with the surrounding environment. Past experience is a supporting factor that is very influential in terms of adjustment for Batak students who migrate to Malang.

Abstrak
Penyesuaian diri merupakan hal penting ketika merantau. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengalaman penyesuaian diri dan cara untuk melalui permasalahan dalam penyesuaian diri mahasiswa Batak yang merantau di Malang. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data diperoleh melalui wawancara semi-terstruktur yang dilakukan kepada tiga partisipan. Ketiga partisipan penelitian ini merupakan mahasiswa yang berasal dari suku Batak, Sumatera Utara dan sedang berkuliah di Malang. Hasil data dianalisis menggunakan teknik analisis tematik dengan uji keabsahan data dilakukan melalui teknik kredibilitas dan transferabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa batak menemui tantangan dalam hal kesulitan bahasa, masalah makanan, dan sosial budaya. Mahasiswa batak mengatasi masalah tersebut dengan berbaur, belajar bahasa jawa, meminta temannya menggunakan bahasa yang baku atau bahasa Indonesia, menyesuaikan gaya orang lokal, dan mengontrol tingkat emosi dengan lingkungan sekitarnya. Pengalaman masa lalu merupakan faktor pendukung yang sangat berpengaruh dalam hal penyesuaian diri pada mahasiswa batak yang merantau di Malang.

References

Ardyles, J., & Syafiq, M. (2017). Penyesuaian diri mahasiswa Nusa Tenggara Timur di Surabaya (Self-Adjustment of students originated from Nusa Tenggara Timur while studying at Surabaya). Jurnal Character: Jurnal Penelitian Psikologi, 4(1).

Baker, R. W., & Siryk, B. (1984). Measuring adjustment to college. Journal of counseling psychology, 31(2).

Fadli, M. R. (2021). Memahami desain metode penelitian kualitatif. HUMANIKA, 21(1), 33–54. https://doi.org/10.21831/hum.v21i1.38075

Fitri, R., & Kustanti, E. R. (2020). Hubungan antara efikasi diri akademik dengan penyesuaian diri akademik pada mahasiswa rantau dari Indonesia bagian timur di Semarang. Jurnal EMPATI, 7(2), 491–501. https://doi.org/10.14710/empati.2018.21669

Gultom, R. (1992). Dalihan na tolu nilai budaya suku Batak. Arman Press.

Hutabarat, E., & Nurchayati, N. (2021). Penyesuaian diri mahasiswa Batak yang merantau di Surabaya. Character: Jurnal Penelitian Psikologi, 8(7), 45–59. https://ejournal.unesa.ac.id/index. php/character/article/view/41734

Larry A. Samovar, & Richard E. Porter. (2000). Intercultural communication a reader. Ninth Edition. Belmont: Wadsworth.

Littlejohn, Simone. (2004). Culture shock management: when you move to a new place, you are likely to experience a certain degree of culture shock. Though it can be very difficult for some, it is a worthwhile experience. Publication in Swiss News.

Lusi, R. A. (2021). Penyesuaian diri mahasiswa yang kuliah sambil bekerja. Mediapsi, 7(1), 5–16. https://doi.org/10.21776/ub.mps.2021.007.01.2

Murti, F. L., Apriliantika, H. S., Hidayah, L. R. A., & Avezahra, M. H. (2023). Penyesuaian diri mahasiswa rantau dari luar Pulau Jawa di Kota Malang. Jurnal Penelitian Kualitatif Ilmu Perilaku, 4(1), 47-64.

Mulyana, Deddy. (2006). Komunikasi Antar Budaya: Panduan Berkomunikasi dengan Orang- Orang Berbeda Budaya. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nadlyfah, A. K., & Kustanti, E. R. (2020). Hubungan antara pengungkapan diri dengan penyesuaian diri pada mahasiswa rantau di Semarang. Jurnal EMPATI, 7(1), 136–144. https://doi.org/10.14710/empati.2018.20171

Pencapaian Perguruan tinggi Indonesia dalam top 500 QS World University Rankings 2023. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2022, June 10). https://dikti.kemdikbud.go.id/kabar-dikti/kabar/pencapaian-perguruan-tinggi-indonesia-dalam-top-500-qs-world-university-rankings-2023/

Schneiders, A. A. (1999). Personal adjustment and mental health. New York: Holt, Rinehart and Winston.

Wijanarko, E., & Syafiq, M. (2013). Studi fenomenologi pengalaman penyesuaian diri mahasiswa Papua di Surabaya. Jurnal Psikologi Teori Dan Terapan, 3(2). https://doi.org/ 10.26740/jptt.v3n2.p79-92

Wirawan, A. B., & Setiawan, I. K. (2022). Faktor penghambat adaptasi mahasiswa rantau di Kota Palu. Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama Dan Kebudayaan Hindu, 13(1), 16–28. https://doi.org/10.36417/widyagenitri.v13i1.432

Wulandari, I., Hernisawati, H., & Tohir, M. (2019). Kondisi psikologis remaja akibat kurangnya perhatian orangtua di Desa Balekencono. Bulletin of Counseling and Psychotherapy, 1(2), 53-60.

Downloads

Published

2024-05-31

How to Cite

Septiawan, D., Meddina, N., Amanda, A., & Dewi Fatmasari Edy. (2024). Penyesuaian Diri Mahasiswa Batak yang Merantau di Malang. Flourishing Journal, 4(5), 210–224. https://doi.org/10.17977/um070v4i52024p210-224

Issue

Section

Articles