Kelekatan di Masa Dewasa Awal pada Individu yang Menjalin Hubungan tanpa Komitmen

Authors

  • Haniyah Jundiyana Universitas Negeri Malang
  • Rakhmaditya Dewi Noorizki Universitas Negeri Malang

DOI:

https://doi.org/10.17977/um070v4i12024p21-30

Keywords:

attachment, uncommitted relationship, early adulthood

Abstract

The need for love and affection is a basic human need. In fulfilling these needs, humans will try to find an attachment figure by building romantic relationships, especially in early adulthood. Not all romantic relationships are based on strong commitment, which raises many questions about attachment in individuals who are in relationships without commitment. This study aims to determine whether there is attachment in romantic relationships built without commitment. The method used in this research is descriptive quantitative by distributing questionnaires to 20 participants in a relationship without commitment with the age range of 18-30. The results show that 3 out of 4 attachment indicators are successfully fulfilled by individuals who undergo relationships without commitment in early adulthood, so it cannot be proven that the absence of commitment will cause the absence of attachment to the relationship. The data results also indicate that attachment will still exist, especially in the aspects of satisfaction, trust, and self-disclosure, even though the relationship is built without based on formal commitment. The findings of this study are expected to be useful in developing the study of psychology, especially social psychology, regarding the discussion of problems in relationships and their relation to mental health.

Abstrak
Kebutuhan cinta dan kasih sayang merupakan kebutuhan dasar manusia sebagai makhluk sosial. Manusia akan berupaya mencari sosok lekat dengan membangun relasi romantis untuk memenuhi kebutuhan tersebut, khususnya pada masa dewasa awal. Namun, tidak semua hubugan romantis dilandasi oleh komitmen kuat, hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai kelekatan pada individu yang menjalin hubungan tanpa komitmen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat kelekatan pada hubungan romantis yang dibangun tanpa adanya komitmen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif deskriptif dengan menyebarkan kuisioner pada 20 partisipan yang menjalani hubungan tanpa komitmen dari rentang usia 18-30 tahun. Perolehan hasil data menunjukkan bahwa 3 dari 4 indikator attachment berhasil dipenuhi oleh individu yang menjalani hubungan tanpa komitmen pada masa dewasa awal, sehingga tidak dapat dibuktikan bahwa ketiadaan komitmen akan menyebabkan ketiadaan kelekatan pada hubungan. Hasil data juga mengindikasikan bahwa kelekatan akan tetap ada terutama pada aspek kepuasan, kepercayaan, dan self-disclosure, walaupun hubungan tersebut dibangun tanpa didasari komitmen formal. Temuan dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam mengembangkan kajian ilmu psikologi khususnya terhadap psikologi sosial mengenai pembahasan permasalahan dalam hubungan dan kaitannya dengan kesehatan mental pada individu.

References

Akbar, A. A. (2023). Hubungan antara intensitas komunikasi dengan komitmen pernikahan pada pasangan long distance marriage (LDM). Jurnal At-Taujih, 3(1), 67-79.

Ananda, P. Z. (2022). Hubungan antara kelekatan tidak aman dengan komitmen pada dewasa awal yang berpacaran di Surabaya. publish.ojs-indonesia.com. https://doi.org/10.47353/sikontan.v1i1.206

Ascentia, L. (2020). Proses Menjalin Hubungan Interpersonal Melalui Aplikasi Kencan Online Tinder (Doctoral dissertation) Universitas Airlangga.

Fenomena toxic relationship dalam pacaran pada mahasiswa Universitas Sriwijaya - Sriwijaya University Repository. (n.d.). Retrieved from https://repository.unsri.ac.id/47942/

Gemilang, A. T. (2019). Kecemasan sosial dan komitmen hubungan romantis. Retrieved from https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/178057#filepdf

Hubungan antara kualitas hubungan romantis dengan aspek personal dedication dari komitmen hubungan pada mahasiswa Sekolah Tinggi Kedinasan serta tinjauannya dalam Islam - Universitas YARSI Repository. (n.d.). Retrieved from http://digilib.yarsi.ac.id/6403/

Jannah, A. S., Fitriana, R., & Rahmawati, Y. (2020). Jasa Sewa Pacar (Rentaru Kareshi) Sebagai Fenomena Sosial Di Jepang. IDEA: Jurnal Studi Jepang, 2(1), 34-45.

Lindsay, J. M. (2000). An ambiguous commitment: moving in to a cohabiting relationship. Journal of Family Studies, 6(1), 120–134. https://doi.org/10.5172/jfs.6.1.120

Masha, J., & Ashaf, A. F. (2022). Konstruksi sosial dalam jalinan hubungan friends with benefits (fwb) (studi pada remaja di Kota Bandarlampung). INTERCODE – Jurnal Ilmu Komunikasi, 2(1), 8–19.

Nuraini, V. M., Matongan, K. B., Maulana, A., Silitonga, G. K. D., & Bangun, M. F. A. (2023). Hubungan tanpa komitmen pada mahasiswa yang menjalankan friends with benefit (FWB). Parade Riset Mahasiswa, 1(1), 159-168.

Putri, A. F. (2018). Pentingnya orang dewasa awal menyelesaikan tugas perkembangannya. SCHOULID : Indonesian Journal of School Counseling, 3(2), 35. https://doi.org/10.23916/08430011

Regan, P. C. (2003). The matting game: A primer on love, sex, and marriage. Sage Publications.

Renanda, S. (2018). Hubungan kelekatan dan kepuasan hubungan romantis pada mahasiswa Politeknik Kesehatan Dr. Soepraoen Malang yang di mediasi oleh kepercayaan. Jurnal Ecopsy, 5(1), 29. https://doi.org/10.20527/ecopsy.v5i1.4882

Riza, W. L. (2018). Asosiasi antara attachment styles dalam hubungan romantis pada relationship satisfaction (kepuasaan dalam suatu hubungan). Psychopedia, 3(1). https://doi.org/10.36805/psikologi.v3i1.707

Rodd, J. (1989). Better communication= better relationships: Tips for caregivers. Day Care and Early Education, 17, 28-29.

Schneider, F., Gruman, J. A., & Coutts, L. M. (2017). Applied Social Psychology: Understanding and addressing, social and practical problems. SAGE Publications, Inc. eBooks. https://doi.org/10.4135/9781071800591

Shaver, P., & Hazan, C. (1987). Being lonely, falling in love. Journal of Social Behavior and Personality, 2(2), 105.

Simpson, J. A. (2007). Psychological foundations of trust. Current directions in psychological science, 16(5), 264-268.

Sutanto, M. A., & Muttaqin, D. (2022). Dimensi pembentukan identitas dan intimasi pada emerging adult yang menjalin relasi romantis. Intuisi: Jurnal Psikologi Ilmiah, 13(2), 143–154. https://doi.org/10.15294/intuisi.v13i2.29294

Valkenburg, P. M., & Peter, J. (2009). The effects of instant messaging on the quality of adolescents’ existing friendships: A longitudinal study. Journal of Communication, 59(1), 79-97.

Waters, E., Merrick, S., Treboux, D., Crowell, J. A., & Albersheim, L. (2000). Attachment security in infancy and early adulthood: a twenty-year longitudinal study. Child Development, 71(3), 684–689. https://doi.org/10.1111/1467-8624.00176

Williams, L. R., & Adams, H. L. (2013). Friends with benefits or “friends” with deficits? The meaning and contexts of uncommitted sexual relationships among Mexican American and European American adolescents. Children and Youth Services Review, 35(7), 1110–1117. https://doi.org/10.1016/j.childyouth.2013.04.023

Wulandari, D. A. (2005). Empati dan komitmen sebagai fasilitator perilaku memberi maaf dalam hubungan romantis. Retrieved from https://etd.repository.ugm.ac.id/home/detail_pencarian/27978

Downloads

Published

2024-01-28

How to Cite

Jundiyana, H., & Rakhmaditya Dewi Noorizki. (2024). Kelekatan di Masa Dewasa Awal pada Individu yang Menjalin Hubungan tanpa Komitmen. Flourishing Journal, 4(1), 21–30. https://doi.org/10.17977/um070v4i12024p21-30

Issue

Section

Articles