Persepsi Masyarakat terhadap Remaja MBA (Marriage By Accident)

Authors

  • Fadilatu Tsaniya Universitas Negeri Malang
  • Meilia Fitria Wardani Universitas Negeri Malang
  • Vellania Putri Yasinta Universitas Negeri Malang
  • Ahmad Universitas Negeri Malang

DOI:

https://doi.org/10.17977/um070v3i112023p468-477

Keywords:

public perception, marriage by accident, parenting

Abstract

Married By Accident (MBA) or sudden marriage often occurs in adolescents, in the age range of less than 20 years, which is still puberty. They must marry because they are pregnant first. This phenomenon raises various views by the community in terms of factors that cause MBA, the impact, and also preventive efforts that need to be done by parents and adolescents, which according to the community can avoid cases of MBA teenagers. This research uses a qualitative approach by focusing on in-depth interviews and analyzing the perspectives of the Pandanrejo community. The results concluded that the community's perception of teenagers involved in MBA varied, with some feeling sorry for them and others choosing to ignore them. The research findings reveal the factors that influence the occurrence of MBA, including the lack of sex education, family and environmental factors, as well as social media factors. In addition, this study also highlights preventive efforts to prevent the occurrence of MBA, including interpersonal communication between parents as an effort to shape morals in children, providing sex education, and disseminating positive information through social media.

Abstrak
Married By Accident (MBA) atau pernikahan secara mendadak sering terjadi pada remaja, di rentang usia kurang dari 20 tahun yang mana masih masa puber. Mereka harus menikah dikarenakan telah hamil dahulu. Fenomena ini menimbulkan berbagai pandangan oleh masyarakat dari segi faktor yang menyebabkan MBA, dampak, dan juga upaya preventif yang perlu dilakukan oleh orangtua dan juga remaja yang mana menurut masyarakat dapat menghindari kasus remaja MBA. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan berfokus pada wawancara mendalam, dan analisis terhadap perspektif masyarakat Pandanrejo. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa persepsi masyarakat terhadap remaja yang terlibat dalam MBA bervariasi, ada yang merasa kasihan dan ada pula yang memilih untuk mengabaikan. Temuan penelitian mengungkap faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya MBA diantaranya faktor kurangnya pendidikan seks (sex education), faktor keluarga dan lingkungan, dan juga faktor media sosial. Disamping itu, penelitian ini juga menyoroti upaya preventif untuk mencegah terjadinya MBA termasuk komunikasi antarpribadi orangtua sebagai upaya membentuk moral pada anak, pemberian sex education, serta penyebaran informasi positif melalui media sosial.

References

Ambarwati, M., Khaer, S. M., Kasanah, F. M. N., & Alfiah, R. (2022). Persepsi masyarakat terhadap "married by accident". Academica: Journal of Multidisciplinary Studies, 6(2), 277–302.

Amir, A. A., Fitri, R., & Zulyusri, Z. (2022). Persepsi mengenai pendidikan seksual pada remaja: A literature review.Khazanah Pendidikan, 16(2), 111–116.

Arianto, H. (2019). Peran orang tua dalam upaya pencegahan pernikahan dini. Lex Jurnalica, 16(1), 38–43.

Azizah, L. N., & Istiqomah, I. N. (2019). Edukasi pencegahan HIV/AIDS menggunakan media audio visual pada siswa SMAN Yosowilangun Kabupaten Lumajang. Jurnal Peduli Masyarakat, 1(1), 1–6.

Davista, Y. (2020). Fenomena married by accident (Studi tentang sikap masyarakat Desa Renah Semanek Kecamatan Karang Tinggi Kabupaten Bengkulu Tengah). IAIN BENGKULU.

Fauzi, F. (2021). Tinjauan kawin hamil dalam perspektif hukum islam. Journal of Islamic Law Studies, 3(2), 7.

Fauziah, R., & Erianjoni, E. (2019). Respon masyarakat pada perempuan yang hamil sebelum menikah (Married By Accident) di Nagari Sungayang Kecamatan Sungayang Kabupaten Tanah Datar. Jurnal Perspektif: Jurnal Kajian Sosiologi Dan Pendidikan, 2(3), 302–308.

Gaol, S. M. M. L., & Stevanus, K. (2019). Pendidikan seks pada remaja. FIDEI: Jurnal Teologi Sistematika Dan Praktika, 2(2), 325–343.

Hanandita, T. (2022). Konstruksi masyarakat tentang hidup tanpa anak setelah menikah. Jurnal Analisa Sosiologi, 11(1).

Handayani, F., Maharani, R. A., Desyandri, D., & Irdamurni, I. (2022). Pengaruh penggunaan media sosial terhadap perkembangan anak usia sekolah dasar. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(2), 11362–11369.

Imawanto, I., Yanto, E., & Mappanyompa, M. (2018). Konsekuensi married by accident dalam perspektif hukum positif dan hukum islam. Media Keadilan: Jurnal Ilmu Hukum, 9(2), 133–141.

Juniarti, T., Hendarso, Y., & Soraida, S. (2021). Penyimpangan sosial pada kalangan remaja di GOR Perahu Kajang Kecamatan Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir. Jurnal Media Sosiologi (JMS), 24(1), 58–69.

Khadijah, M. A., & Jf, N. Z. (2021). Perkembangan sosial anak usia dini teori dan strateginya. Merdeka kreasi group.

Kurniawati, N., & Wardani, R. A. (2020). Hubungan persepsi remaja tentang perilaku seksual pranikah dan perilaku seksual pranikah pada remaja. Jurnal Keperawatan, 13(2), 11.

Liedfray, T., Waani, F. J., & Lasut, J. J. (2022). Peran media sosial dalam mempererat interaksi antar keluarga di Desa Esandom Kecamatan Tombatu Timur Kabupaten Minahasa Tenggara. Jurnal Ilmiah Society, 2(1).

Nurfadhilah, N., & Ariasih, R. R. A. (2019). Abstinensi dan pendidikan seks remaja survei cepat di Jakarta dan sekitarnya. Jurnal Ilmiah Pendidikan Lingkungan Dan Pembangunan, 20(01), 17–27.

Octaviani, F., & Nurwati, N. (2020). Dampak pernikahan usia dini terhadap perceraian di Indonesia. Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial HUMANITAS, 2(2), 33–52.

Prasetyo, D. (2019). Memahami masyarakat dan perspektifnya. Jurnal Manajemen Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 1(1), 163–175.

Putra, A. P., & Burhanusyihab, A. (2023). Normalisasi trend nikah muda: Analisis struktural fungsional dan Maqashid Syariah. Al-Manhaj: Journal of Indonesian Islamic Family Law, 5(1), 104–119.

Supit, E., Pantow, A., Karamoy, P., & Aditama, M. H. Y. (2023). Kurangnya sex education karena persepsi-persepsi negatif di lingkup masyarakat. JUPE: Jurnal Pendidikan Mandala, 8(1), 101–105.

Tabong, P. T.-N., Maya, E. T., Adda-Balinia, T., Kusi-Appouh, D., Birungi, H., Tabsoba, P., & Adongo, P. B. (2018). Acceptability and stakeholders perspectives on feasibility of using trained psychologists and health workers to deliver school-based sexual and reproductive health services to adolescents in urban Accra, Ghana.Reproductive Health, 15(1), 1–16.

Tan, D. (2021). Metode penelitian hukum: Mengupas dan mengulas metodologi dalam menyelenggarakan penelitian hukum. Nusantara: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 8(8), 2463–2478.

Veronika, N., Azhar, P. C., & Sugma, A. R. (2022). Dampak perceraian terhadap psikologi anak. Jurnal Berbasis Sosial, 2(1), 30–37.

Widiastuti, R. Y. (2015). Dampak perceraian pada perkembangan sosial dan emosional anak usia 5-6 tahun. Jurnal PG-PAUD Trunojoyo: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Anak Usia Dini, 2(2), 76–86.

Yunitari, L. (2023). Hubungan perilaku sosial pranikah dengan niat pernikahan usia dini pada remaja di Kabupaten Tangerang. Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

Downloads

Published

2023-12-17

How to Cite

Fadilatu Tsaniya, Meilia Fitria Wardani, Vellania Putri Yasinta, & Ahmad. (2023). Persepsi Masyarakat terhadap Remaja MBA (Marriage By Accident). Flourishing Journal, 3(11), 468–477. https://doi.org/10.17977/um070v3i112023p468-477

Issue

Section

Articles