Flexing: Perilaku Pamer Kekayaan di Media Sosial dan Kaitannya dengan Self-Esteem

Authors

  • Ety Nurhayat Universitas Negeri Malang
  • Rakhmaditya Dewi Noorrizki Universitas Negeri Malang

DOI:

https://doi.org/10.17977/um070v2i52022p368-374

Keywords:

flexing; influencer; media sosial; self-esteem

Abstract

Abstract

The larger community frequently uses social media as a facilitator or location to disseminate information in the form of social activities. Individuals have complete control over the information that is displayed on social media, allowing them to regulate the perceptions of others on them by what is intended. id The disadvantages of great self-esteem Not infrequently the information displayed is in the form of subjects that will make users feel that they are gaining existence and recognition by showing off their wealth and luxury. Therefore, through this research the authors try to examine the supporting factors for flexing behavior—showing off wealth on social media—performed by social media users, especially influencers—a nickname for people who can influence others on social media. This study aims to analyze the behavior of showing off wealth and luxury on social media and efforts to control it based on psychological aspects related to the concept of self-esteem theory, namely the views and attitudes of individuals towards themselves. This research will be analyzed using the literature review method so that it is found that flexing behavior correlates with self-esteem as a supporting factor for this behavior as well as its impression. Individuals with high self-esteem will emerge narcissistic attitudes and lead to flexing behavior, conversely flexing behavior can also increase individual self-esteem because there will be a tendency to see that they have superior so that control efforts can be started by controlling self-views and behavior to avoid the negative side of high self-esteem

Keywords: flexing; influencers; social media; self-esteem

Abstrak

Media sosial sering kali digunakan oleh masyarakat luas sebagai fasilitator atau tempat untuk  membagikan informasi berupa aktivitas-aktivitas sosialnya. Melalui media sosial, individu memiliki kendali  penuh dalam menampilkan informasi yang akan diunggah sehingga dapat mengelola kesan orang lain  terhadapnya agar sesuai dengan apa yang diharapkan. Bahkan tidak jarang informasi yang ditampilkan  berupa perihal yang akan membuat penggunanya merasa memperoleh eksistensi dan pengakuan dengan  cara memamerkan kekayaan dan kemewahannya. Oleh karena itu, melalui penelitian ini penulis mencoba  untuk mengkaji faktor pendukung perilaku flexing—pamer kekayaan di media sosial—yang dilakukan oleh  pengguna media sosial, terutama para influencer—julukan terhadap orang yang mampu mempengaruhi  orang lain di media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku memamerkan kekayaan  dan kemewahan di media sosial serta usaha pengendaliannya berdasarkan aspek psikologis yang  berkaitan dengan konsep teori self-esteem, yaitu pandangan dan sikap individu terhadap dirinya sendiriPenelitian kali ini akan dianalisis menggunakan metode review literatur sehingga ditemukan bahwa perilaku flexing memiliki korelasi dengan harga diri sebagai faktor pendukung perilaku tersebut sekaligus  sebagai impresinya. Individu dengan harga diri yang tinggi akan memunculkan sikap narsistik dan berujung  kepada perilaku flexing, sebaliknya perilaku flexing juga dapat meningkatkan harga diri individu karena  akan adanya kecenderungan yang memandang bahwa dirinya memiliki superior, sehingga usaha  pengendaliannya dapat diawali dengan mengontrol pandangan terhadap diri dan perilaku untuk  menghindari sisi negatif dari harga diri yang tinggi. 

References

Aini, D. F. (2018). Self-esteem pada Anak Usia Sekolah Dasar untuk pencegahan Kasus Bullying. Jurnal Pemikiran dan Pengembangan SD, 6(1), 36-46.

Asrini, M. (2018). Pengaruh Konten Influencer di Media Sosial Terhadap Kesejahteraan Psikologis Remaja Akhir. Jurnal Ilmiah Psikologi, 11(2), 172-179.

Baron, R. A., & R, B. N. (2012). Social Psychology (Thirteenth Edition). New Jersey: Pearson Education, Inc.

Chairilsyah, D. (2019). Strategy to Overcome the Problem of Children Who Like to Show Off. Raudhatul Athfal : Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, 3(2), 99-111.

Darmalaksana, W. (2022). Studi Flexing dalam Pandangan Hadis dengan Metode Tematik dan Analisis Etika Media Sosial. Gunung Djati Conference Series, 8, 412-427.

Guindon, M. H. (2009). Self-esteem Across the Lifespan : Issues and Interventions. New York: Routledge Taylor & Francis Group. https://doi.org/10.4324/9780203884324

Hartanti, L. E. (2018). Komunikasi Orang Muda di Sosial Media sebagai Influencer. Wacana, 17(2), 143-

Hasan, S. (2018). A Study between Social Media Usage and Self-Esteem among Youths. Electronic Research Journal of Behavioural Sciences, 1, 17-25.

Kohl, Sisca. (6 Maret 2021). Review Durian Musang King 10 juta!. Instagram. Diakses pada 10 Mei 2022. https://www.instagram.com/p/CMFDzOzBU1_/?igshid=YmMyMTA2M2Y=/

Nugroho, R. S. (2022). Inilah Empat Influencer yang Suka Flexing, Dua di Antaranya Ditahan Polisi. Diakses pada 26 April 2022, dari https://www.idxchannel.com/ecotainment/inilah-empat influencer-yang-suka-flexing-dua-di-antaranya-ditahan-polisi

Ramdhani, A., Ramdhani, M. A., & Amin, A. S. (2014). Writing a Literature Review Research Paper : A step-by-step approach. International Journal of Basics and Applied Sciences, 3(1), 47-56.

Saleh, A. A. (2018). Pengantar Psikologi. Makassar: Penerbit Aksara Timur.

Santrock, J. W. (2019). Life-Span Development (Seventeenth Edition). New York: McGraw-Hill Education.

Sari, D. P. (2021). Gangguan Kepribadian Narsistik dan Implikasinya Terhadap Kesehatan Mental. Islamic Counseling: Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam, 5(1), 93-114. http://dx.doi.org/10.29240/jbk.v5i1.2633

Srisayekti, W., & A., S. D. (2015). Harga-diri (Self-esteem) Terancam dan Perilaku Menghindar. Jurnal Psikologi, 42(2), 141-156.

Syamsu, H. I., Lukman, & Nurdin, M. N. (2019). Pengaruh Umpan Balik Positif Media Sosial Terhadap Self Esteem pada Mahasiswa Pengguna Instagram di Universitas Negeri Makassar. Jurnal Psikologi Talenta. 5(1). https://doi.org/10.26858/talenta.v5i1.12410

Wang, S. S., & Stefanone, M. A. (2013). Showing Off? Human Mobility and the Interplay of Traits, Self-Disclosure, and Facebook Check-Ins. Social Science Computer Review, 31(4), 437-457. https://doi.org/10.1177/0894439313481424

Wibowo, Y., & Silaen, S. M. (2018). Hubungan Self-esteem dan Penggunaan Media Sosial Instagram dengan Perilaku Narsisme di Kalangan Siswa Kelas VIII SMPK Penabur Bintaro Jaya. Ikhraith Humaniora, 2(2), 109-115.

Widjajanta, B., Senen, S. H., Masharyono, Lisnawati, & Anggraeni, C. P. (2018). The Impact of Social Media Usage and Self-esteem on Conspicious Consumption: Instagram User of Hijabers Community Bandung Member. International Journal of e-Business and e-overnment Studies, 10(2), 1-13.

Downloads

Published

2022-12-14

How to Cite

Nurhayat , E. ., & Noorrizki , R. D. . (2022). Flexing: Perilaku Pamer Kekayaan di Media Sosial dan Kaitannya dengan Self-Esteem. Flourishing Journal, 2(5), 368–374. https://doi.org/10.17977/um070v2i52022p368-374

Issue

Section

Articles