PERAN LINGKUNGAN BELAJAR BERBASIS ALAM DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA SEKOLAH MENENGAH

Authors

  • Vatriater Habibi Tamedia Program Studi Pendidikan Profesi Guru Prajabatan, Sekolah Pascasarjana, Universitas Negeri Malang, Malang, Indonesia

Abstract

Lingkungan belajar yang kondusif dan menyenangkan merupakan faktor penting dalam mendukung keberhasilan proses pembelajaran. Saat ini, banyak sekolah menerapkan konsep pembelajaran berbasis alam sebagai upaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih menarik dan bermakna bagi siswa. Lingkungan belajar berbasis alam memiliki potensi untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif dan keterampilan sosial siswa di tingkat sekolah menengah. Pembelajaran di lingkungan alam dapat mendorong siswa untuk berpikir secara kreatif dalam memecahkan masalah dan menemukan solusi inovatif. Interaksi langsung dengan alam dapat merangsang kemampuan observasi, analisis, dan pengambilan keputusan yang kritis. Selain itu, lingkungan alam yang kaya akan stimulus dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam mengeksplorasi dan mengembangkan ide-ide baru. Pembelajaran di lingkungan alam juga dapat meningkatkan keterampilan sosial siswa, seperti kemampuan bekerja sama, komunikasi, dan menghargai perbedaan. Beberapa manfaat lingkungan belajar berbasis alam bagi siswa sekolah menengah antara lain meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa, mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, meningkatkan keterampilan komunikasi dan kolaborasi, serta meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan alam. Oleh karena itu, sekolah-sekolah perlu mempertimbangkan untuk mengintegrasikan lingkungan belajar berbasis alam sebagai bagian dari strategi pembelajaran yang komprehensif.

References

Cheng, Y. N., & Monroe, M. C. (2012). Connection to nature: Children's affective attitude toward nature. Environment and Behavior, 44(1), 31-49.

Barrable, A., & Arvanitis, A. (2019). Outdoor learning: Exploring the links between education, the environment and sustainability. Sustainability, 11(24), 6809

Kuo, M., Barnes, M., & Jordan, C. (2019). Do experiences with nature promote learning? Converging evidence of a cause-and-effect relationship. Frontiers in Psychology, 10, 305.

Louv, R. (2008). Last child in the Woods: Saving our children from nature-deficit disorder. Algonquin Books.

Vygotsky, L. S. (1978). Mind in society: The development of higher psychological processes. Harvard University Press.

Amabile, T. M. (1996). Creativity in context. Westview Press.

Bandura, A. (1977). Social learning theory. Prentice-Hall.

Dewey, J. (1938). Experience and education. Macmillan.

Piaget, J. (1962). Play, dream, and imitate childhood. Norton.

Malone, K. (2008). Every Experience Matter is an evidence-based research review of the role of learning outside the classroom for children's whole development of F1 life. A report commissioned by Farming and Countryside Education for the UK Department of Children, Schools and Families, Wollongong.

Rickinson, M., Dillon, J., Teamey, K., Morris, M., Choi, M. Y., Sanders, D., & Benefield, P. (2004). A review of research on outdoor learning. Field Studies Council.

Szczytko, R., Carrier, S. J., & Stevenson, K. T. (2018). Impacts of outdoor environmental education on teacher reports of attention, behavior, and learning outcomes for students with emotional, cognitive, and behavioral disabilities. Frontiers in Education, 3, 46.

Downloads

Published

27-05-2024

How to Cite

Habibi Tamedia, V. . (2024). PERAN LINGKUNGAN BELAJAR BERBASIS ALAM DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA SEKOLAH MENENGAH . Jurnal MIPA Dan Pembelajarannya (JMIPAP), 3(8), 5. Retrieved from http://journal3.um.ac.id/index.php/mipa/article/view/5256

Issue

Section

Articles