Identifikasi miskonsepsi siswa pada materi listrik kelas IX di MTS Surya Buana Malang
Keywords:
Miskonsepsi, Four Tier, Listrik StatisAbstract
This study aims to determine the level of students' misconceptions about static electricity using the fourtier test. The research was conducted at MTs Surya Buana Malang by collecting data through interviews with teachers and four-tier tests with students. The method used in this research is descriptive quantitative with data collection techniques using written tests on students. The results showed that the percentage of class IX students at MTs Surya Buana who had misconceptions about static electricity was 14.4 percent, and students who had understood the concept were 85.6 percent with details of 67.8 percent students understanding the concept, 17.8% students in the lack of knowledge category, 7.8 percent of students are in the false positive category, 3.3 percent of students are in the false negative category, and 3.3 percent of students are in the misconception category. Factors that can cause misconceptions are the absence of confirmation activities on concepts understood by students because students do not get justification if the concepts, they understand are wrong.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat miskonsepsi siswa pada materi listrik statis menggunakan tes four tier. Penelitian dilakukan di MTs Surya Buana Malang dengan pengambilan data melalui proses wawancara kepada guru dan tes four tier. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan tes tulis pada siswa. Hasil penelitian menunjukkan persentase siswa kelas IX di MTs Surya Buana yang mengalami miskonsepsi pada materi listrik statis adalah 14,4 persen, dan siswa yang telah memahami konsep sebanyak 85,6 persen dengan rincian 67,8 persen siswa paham konsep, 17,8 persen siswa pada kategori lack of knowledge, 7,8 persen siswa pada kategori false positive, 3,3 persen siswa pada kategori false negative, dan 3,3 persen siswa pada kategori miskonsepsi. Faktor yang bisa menyebabkan terjadinya miskonsepsi yaitu guru, cara mengajar, dan siswa, dikarenakan siswa tidak memperoleh konfirmasi dan pembenaran ketika konsep yang dipahaminya keliru.
References
-A’yun, Q., & Nuswowati, D. M. (2018). Analisis Miskonsepsi Siswa Menggunakan Tes Diagnostic Multiple Choice Berbantuan Cri (Certainty of Response Index). Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 12(1), 2108–2117.
Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Djojosoediro, W. (2015). Modul 1 (Hakikat IPA dan Pembelajaran IPA). UPI Bandung.
Mukhlisa, N. (2021). Miskonsepsi Pada Peserta Didik. SPEED Journal: Journal of Special Education, 4(2), 66–76. https://doi.org/10.31537/speed.v4i2.403
Ross, P., Tronson, D., & Ritchie, R. J. (2006). Modelling photosynthesis to increase conceptual understanding. Journal of Biological Education, 40(2), 84–88. https://doi.org/10.1080/00219266.2006.9656019
Salirawati, D. (2013). Pengembangan Instrumen Pendeteksi Miskonsepsi Kesetimbangan Kimia Pada Peserta Didik Sma. Jurnal Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan, 15(2), 232–249. https://doi.org/10.21831/pep.v15i2.1095
Saputri, L. A., Muldayanti, N. D., & Setiadi, A. E. (2016). Analisis Miskonsepsi Siswa Dengan Certainty of Response Index (Cri) Pada Submateri Sistem Saraf Di Kelas Xi Ipa Sma Negeri 1 Selimbau. Jurnal Bioeducation, 3(2), 53–62. https://doi.org/10.29406/186
Setiawati, G. A. D., Arjaya, I. B. A., & Ekayanti, N. W. (2014). Identifikasi Miskonsepsi Dalam Materi Kelas Ix Smp Di Kota Denpasar. Jurnal Bakti Saraswati, 03(02), 17–31.
A’yun, Qurrota, and Dan Murbangun Nuswowati. 2018. “Analisis Miskonsepsi Siswa Menggunakan Tes Diagnostic Multiple Choice Berbantuan Cri (Certainty of Response Index).” Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia 12(1): 2108–17.
Mukhlisa, Nurul. (2021). “Miskonsepsi Pada Peserta Didik.” SPEED Journal: Journal of Special Education 4(2): 66–76.
Ross, Pauline, Deidre Tronson, and Raymond J. Ritchie. (2006). “Modelling Photosynthesis to Increase Conceptual Understanding.” Journal of Biological Education 40(2): 84–88.
Salirawati, Das. (2013). “Pengembangan Instrumen Pendeteksi Miskonsepsi Kesetimbangan Kimia Pada Peserta Didik Sma.” Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan 15(2): 232–49.
Saputri, Libras Asa, Nuri Dewi Muldayanti, and Anandita Eka Setiadi. (2016). “Analisis Miskonsepsi Siswa Dengan Certainty of Response Index (Cri) Pada Submateri Sistem Saraf Di Kelas Xi Ipa Sma Negeri 1 Selimbau.” Jurnal Bioeducation 3(2): 53–62.
Setiawati, Gusti Ayu Dewi, Ida Bagus Ari Arjaya, and Ni Wayan Ekayanti. (2014). “Identifikasi Miskonsepsi Dalam Materi Kelas Ix Smp Di Kota Denpasar.” Jurnal Bakti Saraswati 03(02): 17–31.
Hasan, S., Bagayoko, D., & Kelley, E. L. (1999). Misconceptions and the Certainty of Response Index (CRI). Physics education, 34(5), 294.
Auliyak, Pajrina. (2020). IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI LISTRIK STATIS DENGAN MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK FOUR TIER. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Kaltakci-Gurel, D., Eryilmaz, A., & McDermott, L. C. (2017). Development and Application of a Four-Tier Test to Assess Pre-Service Physics Teachers’ Misconceptions About Geometrical Optics. ReseaRch in science & Technological educaTion, 35(2), 238-260.
Nisa, C. Agung, YA, (2014). ‘Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT Menggunakan Multisim 10 Simulations Pada Mata Pelajaran Teknik Elektronika Dasar di SMK Negeri 7 Surabaya’, Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, vol. 3, pp. 311-317.
Saputri, DF. Nurussaniah, (2015). ‘Penyebab Miskonsepsi Pada Optika Geometris’, Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) SNF 2015, vol. 04, pp 33-36.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Jurnal MIPA dan Pembelajarannya (JMIPAP)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1.png)
4.png)
