Pengelolaan limbah elektronik sekolah (e-waste) pada tingkat SMP dan SMA di kecamatan Pakal kota Surabaya

Authors

  • Hisandy Rachmadhany Alamsyah Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Jl. Rungkut Madya No.1 Surabaya, Jawa Timur 60294
  • Yayok Suryo Purnomo Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Jl. Rungkut Madya No.1 Surabaya, Jawa Timur 60294

Keywords:

Electronic Management, Pengelolaan Elektronik, B3, Schools, Sekolah

Abstract

Currently, e-waste management has been regulated in government regulations (PP) number 27 of 2020. However, in its implementation, there are still not many who can do it well in accordance with these regulations, as is that case with schools. . The purpose of this research is to identify the types of waste and management that have been carried out by schools at the junior and senior high school levels in the Pakal District area. . The collection of information on waste management conditions is carried out using interviews and direct observations which will be standardized with national and international regulations on hazardous and toxic materials (B3) waste management (ISO 14001: 2015). The majority of waste is dominated by CPU’s with a percentage of 30 percent.  Based on the results of the research, it shows that management efforts carried out by schools are still not in accordance with national and international regulations, because schools do not collect waste data and storage it properly, as some of the waste mixed with non-hazardous and toxic waste. In addition, the transport of waste does not use parties who have a hazardous and toxic waste (B3) transportation permit.

 

Saat ini, pengelolaan limbah elektronik sudah diatur dalam PP nomor 27 tahun 2020. Namun, dalam implementasinya tidak banyak dilakukan oleh pihak penghasil limbah salah satunya yaitu sekolah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi jenis limbah serta pengelolaan yang telah dilakukan oleh sekolah pada tingkat SMP dan SMA di wilayah Kecamatan Pakal. Pengumpulan informasi mengenai kondisi pengelolaan limbah dilakukan menggunakan wawancara serta observasi langsung yang akan distandarisasi dengan regulasi nasional tentang pengelolaan limbah B3 dan internasional (ISO 14001:2015). Mayoritas limbah didominasi oleh CPU dengan persentase 30 persen. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya pengelolaan yang dilakukan oleh sekolah masih belum sesuai dengan regulasi nasional dan internasional. Dikarenakan sekolah tidak melakukan pendataan limbah serta penyimpanan pada beberapa limbah dicampur dengan sampah non B3. Selain itu, pengangkutan limbah tidak menggunakan pihak yang memilki izin pengangkutan B3

References

Astuti, W. (2013). Dampak Kandungan Logam Berat dalam Sampah Elektronik (E-Waste) terhadap Kesehatan dan Lingkungan. Majalah Ilmiah Universitas Pandanaran, 11(25), 1–8.

Ict, B., Tinjauan, S., Green, P., Putri, S. O., Sari, F. W., & Law, E. (2013). Kebijakan E-Waste Management Pada Perguruan Tinggi Berbasis Ict: Suatu Tinjauan Perspektifgreen Thought Dan Hukum Lingkungan (Studi Kasus Universitas Komputer Indonesia 2007-2011). 1, 88–104.

Lestari, M. (2020). Analisis Potensi Timbulan Sampah Elektronik Rumah Tangga Dan Kemauan Membayar (Willingness To Pay) Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Elektronik Di Kota Administrasi Jakarta Pusat. 2507(February), 1–9.

Nadira, A. (2018). Kajian Pengelolaan Limbah Elektronik di Sekolah Menengah Atas Kecamatan Genteng, Kota Surabaya (Doctoral dissertation, Institut Teknologi Sepuluh Nopember).

Parahita, I. P. (2019). Dampak Limbah Elektronik (Electronic Waste) Terhadap Lingkungan Hidup Dan Kesehatan Manusia Serta Hubungannya Dengan Perilaku Masyarakat.

318-327

Downloads

Published

13-12-2022

How to Cite

Alamsyah, H. R., & Purnomo, Y. S. (2022). Pengelolaan limbah elektronik sekolah (e-waste) pada tingkat SMP dan SMA di kecamatan Pakal kota Surabaya. Jurnal MIPA Dan Pembelajarannya (JMIPAP), 2(5), 318–327. Retrieved from http://journal3.um.ac.id/index.php/mipa/article/view/2865

Issue

Section

Articles