Pemetaan rembesan limbah di sekitar sungai sadar desa Gebangmalang kabupaten Mojokerto menggunakan metode geolistrik konfigurasi dipole-dipole

Abstract

Abstract

As a densely populated country, Indonesia has a very big potential to become the  country of goods and services industry. We can see in some cities and districts, many  industries are growing up rapidly. One of those districts is in Mojokerto regency exactly  in Gebangmalang village. The effect of growing industries is caused the environment in  surrounding areas became polluted because of less attention to the dismissal of waste  from the production of industrial and domestic waste. Liquid waste in industrial  production is the most influence in Sadar river pollution. Waste of the river can be seep  into the layers of soil and spread to surrounding areas. In the soil, like the other fluids, waste water spreads underground to follow the topography of the area. The  purpose of this research was knowing the subsurface maps around the Sadar river and  waste seepage distribution pattern horizontally and vertically in the Gebangmalang  village Mojokerto district. The dipole-dipole configuration resistivity geoelectric method is used to know the  pollution of waste seepage around the Sadar river. Based on the results of the resistivity  interpretation layer of soil by Telford table and the results of geological information of the research area, obtained subsurface maps around Sadar river Gebangmalang village is  in the form a layer of sand, clay and silt layers. This soil layer is affected seepage of  waste with resistivity value an average of 3.00-13.00 ohm meter. For layer below that is dry  gravel and sandy of clay, tuffaceous sandstone, tuff stone and rock breccia and soil layers  Gneiss which is not affected seepage of waste because this layer will be water-resistant. Distribution patterns of waste seepage tend to spread horizontally and vertically to  based on the results of the 2D cross section. For 3D cross section, seepage of waste can  be seen to the four winds. From the results of the data obtained in 2D and 3D, obtained a  low resistivity value and distribution of waste seepage tend to the Sadar river north. This  means that the smaller its resistivity the higher the level of pollution resistivity.

Abstrak

Sebagai negara padat penduduk, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi negara industri barang dan jasa. Bisa kita lihat di beberapa kota dan kabupaten, banyak industri yang berkembang pesat. Salah satu kecamatan tersebut berada di Kabupaten Mojokerto tepatnya di Desa Gebangmalang. Dampak dari berkembangnya industri ini menyebabkan lingkungan di sekitarnya menjadi tercemar karena kurang memperhatikan pembuangan limbah dari produksi limbah industri dan domestik. Limbah cair produksi industri paling berpengaruh terhadap pencemaran sungai Sadar. Limbah sungai dapat meresap ke dalam lapisan tanah dan menyebar ke daerah sekitarnya. Di dalam tanah, seperti cairan lainnya, air limbah menyebar di bawah tanah mengikuti topografi daerah tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peta bawah permukaan di sekitar sungai Sadar dan pola sebaran rembesan sampah secara horizontal dan vertikal di desa Gebangmalang kabupaten Mojokerto. Metode geolistrik resistivitas konfigurasi dipol-dipol digunakan untuk mengetahui pencemaran rembesan limbah di sekitar sungai Sadar. Berdasarkan hasil interpretasi resistivitas lapisan tanah dengan tabel Telford dan hasil informasi geologi daerah penelitian, diperoleh peta bawah permukaan di sekitar sungai Sadar Desa Gebangmalang berupa lapisan lapisan pasir, lapisan lempung dan lapisan lanau. Lapisan tanah ini dipengaruhi rembesan sampah dengan nilai resistivitas rata-rata 3,00-13.00 ohm meter. Untuk lapisan di bawahnya yaitu kerikil kering dan lempung berpasir, batupasir tufaan, batu tufa dan batuan breksi serta lapisan tanah Gneiss yang tidak terkena rembesan sampah karena lapisan ini akan kedap air. Pola sebaran rembesan sampah cenderung menyebar secara horizontal dan vertikal berdasarkan hasil penampang 2D. Untuk penampang 3D, terlihat rembesan sampah ke empat penjuru mata angin. Dari hasil data yang diperoleh secara 2D dan 3D, diperoleh nilai resistivitas yang rendah dan sebaran rembesan sampah cenderung ke arah utara sungai Sadar. Artinya semakin kecil resistivitasnya maka semakin tinggi pula tingkat resistivitas pencemarannya.