Kajian pengaruh kondisi dekomposisi analisis logam tembaga dalam sedimen di pelabuhan ikan Sendang Biru secara SSA

Authors

  • Nio Maharani Putri
  • Anugrah Ricky Wijaya
  • Yudhi Utomo

DOI:

https://doi.org/10.17977/um067v2i2p86-94

Keywords:

AAS, SSA, cuprum, tembaga, decomposition, dekomposisi, sediment, sedimen

Abstract

Cu that is absorbed in marine sediments can accumulate in the food chain even in small concentrations. Cu analysis in these sediments can be used to analyze water pollution due to human activities. The purpose of this study was to determine the level of Cu in decomposed sediments with variation of solvent concentration, variation of decomposition time, and variation of solvent volume and then compare the result of Cu analysis decomposed using HNO3 solvent under effective condition with aqua regia solvent. The method of analysis used is decomposition technique of sediment sample by using reflux and then analyzed with AAS..

 

Cu yang terserap dalam sedimen laut dapat berakumulasi dalam rantai makanan meskipun dalam konsentrasi kecil. Analisis Cu dalam sedimen ini dapat digunakan untuk menganalisis pencemaran perairan akibat aktivitas manusia. Tujuan penelitian ini adalah menentukan kadar Cu dalam sedimen yang didekomposisi dengan variasi konsentrasi pelarut, variasi waktu dekomposisi, dan variasi volume pelarut dan membandingkan hasil analisis Cu yang didekomposisi menggunakan pelarut HNO3 pada kondisi efektif dengan pelarut akuaregia. Metode analisis yang digunakan yaitu teknik dekomposisi sampel sedimen dengan menggunakan refluks dan dianalisis dengan SSA.

References

Andarani, P., Roosmini, D. (2009). Profil pencemaran logam berat (Cu, Cr, dan Zn) pada air permukaan dan sedimen di sekitar industri tekstil PT X (Sungai Cikijing). Jurnal Ilmiah. Halaman 1-12.

Akan, J. C., et al. (2012). Assessment of pollutants in water and sediment samples in lake chad, Baga, North Eastern Nigeria. Journal of Environmental Protection. Volume 3, halaman 1428-1441.

Bahri, W. S. (2010). Spesiasi logam berat Cu dan Zn dengan metode ekstraksi dan migrasinya dengan “diffusive gradient in thin film” (DGT) dari Sedimen Perairan Teluk Jakarta. Tesis S2 pada Universitas Indonesia Jakarta: tidak diterbitkan.

Fajriati, I., dkk. (2011). Studi ekstraksi padat cair menggunakan pelarut HF dan HNO3 pada penentuan logam Cr dan Cu dalam sampel sedimen sungai di sekitar calon PLTN Muria. Jurnal Ilmu Dasar. Volume 12 (1), Januari, halaman 13-22.

Hernanda, R.,Pintowantoro, S. (2014). Ekstraksi mineral tembaga: optimasi debit aliran udara pada tuyere menggunakan mini blast furnace. Jurnal Teknik Material dan Metalurgi. Halaman 1-3.

Martin, T. D., Creed, J. T., and Brockhoff , C. A. (1994). Method 200.2, revision 2.8 sample preparation procedure for spectrochemical determination of total recoverable elements. Ohio: Environmental Monitoring Systems Laboratory Office of Research And Development U. S. Environmental Protection Agency (EPA).

Nafie, N. L., Wahab, A. Wahid, dkk. (1999). Ekstraksi logam berat Cd dan Cu dalam sedimen laut dangkal dengan beberapa kombinasi asam mineral. Ektraksi logam berat Cd dan Cu dalam sedimen. Edisi spesial, halaman 12-15.

Romlah, U. (2016). Studi pengaruh kondisi dekomposisi pada analisis Fe dalam sedimen dengan spektrofotometer serapan atom (SSA) (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Malang).

Supriyanto C., Muzakky. (2012). Karakterisasi pelarut asam (hno3, hf, hcl) pada proses digesti sedimen sungai daerah muria. Makalah disajikan dalam Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah – Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 2012, Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan – BATAN, Yogyakarta, 4 Juli 2012.

Sutrisno. (2011). Spektroskopi molekul organik. Malang: Penerbit Cakrawala Indonesia (Anggota IKAPI).

Svehla, G. (1979). Vogel buku teks analisis anorganik kualitatif makro dan semimikro bagian i edisi ke 5 terjemahan. Jakarta: PT. Kalman Media Pusaka.

Wijaya, A. Ricky. (2004). Studi pengaruh kondisi dekomposisi pada analisis Mg2+ dalam tanah secara spektrofotometri serapan atom (SSA). Skripsi S1 pada Universitas Brawijaya Malang: tidak diterbitkan.

Wijaya, A. R., Ouchi, A. K., Tanaka, K., Shinjo, R., & Ohde, S. (2012). Metal contents and Pb isotopes in road-side dust and sediment of Japan. Journal of Geochemical Exploration, 118, 68-76.

Wijaya, A., R., et al. (2013). Evaluation of heavy metal contents and Pb isotopic composition in the chao phraya river sediments: implication for anthropogenic inputs from urbanized areas, Bangkok. Jurnal of Geometri Exploration, 126-127 (2013) 45-54.

Wijaya, A., R. (2013). Environmental chemistry on heavy metal pollution in urbanized area (Tokyo, Osaka, Anda Bangkok) associated with anthropogenic effects. Disertation. University oy Ryukyus. cii.nii.ac.jp/naid/500000910984/

Wijaya, A., R., et al. 2016. Geochemical fractions and modeling adsorption of heavy metals into contamined river sediments in Japan And Thailand Determined By Sequential Leaching Technique Using ICP-MS. Arabian Journal of Chemistry. https://doi.org/10.1016/j.arabjc.2016.10.015

Wonorahardjo, S., (2013). Pengantar analisis kimia modern. Malang. Jurusan Kimia. FMIPA UM.

Zahro, A. F.,Suprapto. (2015). Penentuan timbal (Pb), kadmium (Cd) dan tembaga (Cu) dalam nugget ikan gabus (Channa Striata)-rumput laut (Euchema Spinosum). Jurnal Sains dan Seni ITS. Volume 4 (2), halaman C-57 – C-62.

Downloads

Published

17-11-2021

How to Cite

Maharani Putri, N. ., Ricky Wijaya, A. ., & Utomo, Y. . (2021). Kajian pengaruh kondisi dekomposisi analisis logam tembaga dalam sedimen di pelabuhan ikan Sendang Biru secara SSA. Jurnal MIPA Dan Pembelajarannya (JMIPAP), 2(2), 86–94. https://doi.org/10.17977/um067v2i2p86-94

Issue

Section

Articles