Pengaruh model pembelajaran Geographical Inquiry pada mata pelajaran Geografi terhadap kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah siswa kelas X

Authors

  • Jihan Putri Utami Universitas Negeri Malang
  • Sugeng Utaya Universitas Negeri Malang
  • Satti Wagistina Universitas Negeri Malang

DOI:

https://doi.org/10.17977/um063v1i8p943-958

Keywords:

model pembelajaran Geographical Inquiry, kemampuan berpikir kritis, kemampuan memecahkan masalah

Abstract

Geographical Inquiry is a based learning that’s able to train higher-order thinking skills because in the learning process students are required to play an active role in searching, investigating, processing, taking real actions so that they are able to produce problem solving methods for geosphere phenomena. This research aims to determine the effect of the Geographical Inquiry based learning on students critical thinking and problem solving skills. The research draft uses Quasi Experiment with two classes, it’s an experiment class and control class which were selected by purposive sampling. The research subjects were students of class X social sciences 4 and X social sciences 2 at Senior High School 01 Batu. The instrument in this research uses essay test questions with Pretest-Posttest Control Group Design. Data were analyzed using an Independent Sample t-test. And the hypothesis was analyzed using Mann Whitney test. The results found that the Geographical Inquiry learning model affects students’ critical thinking skills and problem solving skills in experiment class is better than control class. The research finds critical thinking skills has a value of 0.017 and problem solving skills have a value of 0.006. The level of significance is less than 0.05 that means H0 is rejected and H1 is accepted. The second research finding that the value of the experiment class is greater, this can be proven from the differences mean in the pretest-posttest gain score.

Geographical Inquiry merupakan suatu model pembelajaran yang mampu melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi sebab dalam proses pembelajaran siswa dituntut berperan aktif dalam mencari, menyidik, mengolah, melakukan aksi nyata hingga mampu menghasilkan cara pemecahan masalah terhadap fenomena geosfer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari model pembelajaran Geographical Inquiry terhadap kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol yang dipilih secara purposive sampling. Subjek penelitian adalah siswa kelas X IPS 4 dan X IPS 2 SMAN 01 Batu. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes (pretest dan posttest). Data yang didapatkan dianalisis menggunakan uji independent sample t-test. Pengaruh pembelajaran diuji dengan uji Mann Whitney. Hasil analisis menunjukkan model pembelajaran geographical inquiry berpengaruh signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis serta kemampuan memecahkan masalah kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Hasil tersebut dapat dibuktikan dari uji pada kedua hipotesis memperoleh nilai signifikansi yang pertama pada kemampuan berpikir kritis sebesar 0,017 dan kemampuan memecahkan masalah sebesar 0,006. Taraf signifikansi tersebut kurang dari 0,05 yang artinya H0 ditolak dan H1 diterima. Hasil temuan kedua yaitu peningkatan nilai kelas eksperimen lebih besar, hal tersebut dapat dibuktikan dari hasil selisih nilai gain score pretest-posttest.

References

Awaliyah, G. (2015). Pengaruh Kemampuan Pemecahan Masalah Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Se-Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Semarang).

Azizah, R., Yuliati, L., & Latifa, E. (2017). Kemampuan pemecahan masalah melalui pembelajaran interactive demonstration siswa kelas X SMA pada materi kalor. Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi, 2(2), 55-60.

Cating, C., & Willy, W. (2009). Geographical Inquiry-overview. (https://www.geogspace.edu.au/¬support-units/¬geographical-inquiry/giintroduction. html).

Cassandra, C. (2017). Geo Inquiry Process: Educator Guide. (online) (www.NATGEO.org).

Costa, A. L. (1985). Developing minds: A resource book for teaching thinking. Association for Supervision and Curriculum Development, 225 N. Washington St., Alexandria, VA 22314.

Ennis, R. H. (2011). The Nature of Critical Thinking Dispositions and Abilities. University Of Illin.

Esri.2003. Geography Inquiry: Thinking Geographically. (http://www.esri.com/Industries/k-12/education/-geoinquiry.pdf).

Handoyo, B. (2015). Pengaruh Investigasi Kelompok (Group Investigation) Secara Terbimbing Model Sharan dan Kecerdasan Intelektual Terhadap Keterampilan Kognitif Geografi Siswa SMA. (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Malang).

Hosnan, H. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.

Ibrahim, M. (2008). Kecakapan Hidup: Keterampilan Berpikir Kritis. Jurnal Pendidikan, 1(2), 17-19.

Iskandar, L. (2009). Geografi.

Kleeman, G. (2015). Inquiry-Based Learning in Geography. Sydney: Macquire University.

Lim, E. Q. (2018). The role of geographical investigations in developing students’ cognitive thinking. HSSE Online–Research and Practice in Humanities and Social Studies Education, 7(1), 14-27.

Maretta, R. P. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Geographical Inquiry terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Kelas X IPS di SMA Negeri 1 Batu. SKRIPSI Jurusan Geografi-Fakultas Ilmu Sosial UM.

Miller, N. (2000). Planning for Geographical Inquiry. (http://www.geogweb.com/iaps/nlm/pdf).

Mufidah, A. D., Caswita, C., & Gunowibowo, P. (2016). Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe core terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis. JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS LAMPUNG, 4(2).

Nofrion, N. (2018). Karakteristik pembelajaran geografi abad 21.

Nuraini, A. (2013). Perbedaan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dengan Model Pembelajaran Inkuiri Bebas Pada Aspek Kognitif Peserta Didik (Penelitian Eksperimen Pada Materi Geografi di Kelas X SMAN 6 Cimahi). Jurnal Geografi Gea, 13(2).

Palmer, J. A. (1998). Environmental education in the 21st century. New York: Routledge.

Puspita, A., Utaya, S., & Ruja, I. N. (2018). Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Berbasis Observasi Lapangan terhadap Kemampuan Berpikir Analitis. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 3(4), 468-474.

Purwanto, E. (2005). Evaluasi Proses Dan Hasil dalam Pembelajaran. Malang: UM PRESS.

Siskawati, M., Pargito, P., & Pujiati, P. (2016). Pengembangan Media Pembelajaran Monopoli Untuk Meningkatkan Minat Belajar Geografi Siswa. Jurnal studi sosial, 4(1), 72-80.

Sugiyono, S. (2015). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suprijono, A. (2009). Cooperative Learning. Surabaya: Pustaka Pelajar.

Suyatno, S. (2009). Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka.

Wiratna, S. V. (2015). SPSS untuk Penelitian. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Baru Press.

Downloads

Published

2021-08-21

Issue

Section

Articles