Pemberdayaan Masyarakat melalui Digitalisasi Promosi Para Pengrajin Batik Tulis Area Desa Pait

Authors

  • Muhammad Hasan F. Universitas Negeri Malang
  • Fanny Iga W. Universitas Negeri Malang
  • Gamaliel Brian D. Universitas Negeri Malang
  • Alviando Galih S. Universitas Negeri Malang

DOI:

https://doi.org/10.17977/um066v3i12023p20-26

Keywords:

community service, cultural tourism, human resource wealth, promotion of digitalization, pengabdian masyarakat, wisata budaya, kekayaan SDM, digitalisasi promosi

Abstract

Abstract

Kasembon sub-district is one of the sub-districts that has a local commodity, batik, with an area of 14,780 hectares. The district is located between 500 and 700 meters above sea level. Kasembon District is also an area that has abundant cultural wealth. The community in the area, from the availability of qualified human resources knowledge of making batik with various community cultures to the cool air. Cultural tourism that can be developed is cultural tourism. This is because the human resources in Pait Village have great potential to be used as a written batik industrial area. The human resource potential of Pait Village is so abundant that it needs to be developed further. The output targeted in this community service is in the form of Instagram-based digital marketing, marketplace Shopee and Tokopedia, and insight into massive online sales marketing. To support this, further planning is needed for the cultural tourism village area to increase sales of Batik Tulis in Pait Village. It is hoped that this empowerment can improve the surrounding community's economy.

Abstrak

Kecamatan Kasembon merupakan salah satu kecamatan yang masuk dalam salah satu daerah yang memiliki komoditi lokal yaitu batik dengan luas wilayah 14.780 Ha. Kecamatan ini berada di ketinggian antara 500 sampai 700 meter dari permukaan laut. Kecamatan Kasembon ini juga merupakan daerah yang memiliki kekayaan budaya bangsa yang melimpah. Masyarakat di daerah tersebut, mulai dari tersedianya SDM yang mumpuni, pengetahuan akan membuat batik dengan kebudayaan masyarakat yang bermacam-macam, sampai udara yang sejuk. Wisata budaya yang dapat dikembangkan merupakan wisata budaya. Hal ini dikarenakan sumber daya manusia yang ada pada Desa Pait memiliki potensi besar untuk dijadikan sebagai kawasan industri batik tulis. Potensi SDM Desa Pait sangat melimpah sehingga perlu dikembangkan lebih lanjut. Luaran yang ditargetkan pada pengabdian kepada masyarakat ini berupa pemasaran digital berbasis Instagram, marketplace shopee dan Tokopedia dan berwawasan penjualan marketing secara massive di Internet. Demi mendukung hal itu, diperlukan dilakukan perencanaan lebih lanjut terhadap kawasan desa wisata budaya agar dapat meningkatkan penjualan Batik Tulis yang ada di Desa Pait. Diharapkannya dengan adanya pemberdayaan ini dapat meningkatkan perekonomian masyakarat sekitar.

References

Gusthomi, M. (2020). LKP: Rancang bangun digital marketing untuk membantu pemasaran di UMKM belva batik tulis Madura (Doctoral dissertation, Universitas Dinamika).

Hotana, M. S. (2018). Industri e-commerce dalam menciptakan pasar yang kompetitif berdasarkan hukum persaingan usaha. Jurnal Hukum Bisnis Bonum Commune, 1(1), 28-38.

Larasati, F. U., Aini, N., & Irianti, A. H. S. (2021). Proses Pembuatan Batik Tulis Remekan di Kecamatan Ngantang. Prosiding Pendidikan Teknik Boga Busana, 16(1).

Purwidiantoro, M. H., SW, D. F. K., & Hadi, W. (2016). Pengaruh penggunaan media sosial terhadap pengembangan usaha kecil menengah (UKM). Eka Cida, 1(1).

Rahmidani, R. (2015). Penggunaan e-commerce dalam bisnis sebagai sumber keunggulan bersaing perusahaan. Pengguna. E-Commerce dalam bisnis sebagai sumber keunggulan bersaing Perusah., no. c, 345-352.

Setiawan, D., Fitri, L. E., Wijaya, R., & Putra, D. N. (2020). Diseminasi aneka kerajinan batik bagi meningkatkan produktivitas daya saing produk berbasis e-commerce pada UMKM batik di Kecamatan Pelayangan Kota Jambi. Jurnal Karya Abdi Masyarakat, 4(1), 35-43.

Downloads

Published

2023-01-11

Issue

Section

Articles