Kesejahteraan pekerja industri kreatif mebel pada masa pandemi COVID-19

Authors

  • Caroline Firstia Prasella Tanjung Universitas Negeri Malang
  • Nasikh Universitas Negeri Malang

DOI:

https://doi.org/10.17977/um066v2i52022p570-577

Keywords:

Industri Kreatif Mebel, Kesejahteraan Masyarakat, Pandemi Covid-19, the furniture creative industry, community welfare, COVID-19 pandemic

Abstract

Abstract

The furniture creative industry in Tunjungsekar Village has been affected by the COVID-19 pandemic. The furniture creative industry in Tunjungsekar Village is being hindered by several impacts. Furniture business owners are compelled to employ craftsmen using a wage system based on the hours they work. This has led to a significant decrease in the income levels of both business owners and craftsmen alike. Consequently, they are unable to meet the cost of living standards, thereby adversely affecting the welfare of furniture creative industry workers in Tunjungsekar Village. The welfare of the furniture creative industry workers is determined by the fulfillment of basic needs according to the community's standard of living. This study aims to describe the welfare of the furniture creative industry community during the COVID-19 pandemic. This research method is a descriptive qualitative approach. Based on the results of this study, there is a role and contribution of the furniture creative industry in realizing community welfare by opening employment opportunities and jobs in Tunjungsekar Village. Furniture business actors in Tunjungsekar Village have met the Standard of Living by fulfilling the family's basic needs.

Abstrak

Industri kreatif mebel di Kelurahan Tunjungsekar ini merupakan industri yang terdampak pandemi COVID-19. Dampak yang muncul pada industri kreatif mebel di Kelurahan Tunjungsekar meliputi usaha mebel terhambat yang mengakibatkan pemilik usaha mebel mempekerjakan pengrajin dengan sistem upah dari banyaknya waktu jam kerja dan mengakibatkan tingkat pendapatan pelaku usaha Industri Kreatif Mebel di Kelurahan Tunjungsekar ini mengalami penurunan baik pemilik usaha maupun pengrajinnya termasuk mampu memenuhi standar kelayakan hidup yang berpengaruh pada kesejahteraan pekerja industri kreatif mebel di Kelurahan Tunjungsekar. Kesejahteraan pekerja industri kreatif mebel tersebut adalah terpenuhinya kebutuhan pokok yang sesuai dengan standar kelayakan hidup masyarakat tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi kesejahteraan masyarakat industri kreatif mebel pada masa pandemi COVID-19. Metode penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa terdapat peran dan kontribusi dari industri kreatif mebel dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan membuka peluang kerja serta lapangan pekerjaan di kelurahan Tunjungsekar. Para pelaku usaha mebel di Kelurahan Tunjungsekar telah memenuhi Standar Kelayakan Hidup yakni dengan terpenuhinya kebutuhan pokok keluarga.

References

Brudeseth. (2015). A social workers guide to working in school. Adelaide: Australian Association of Social Workers.

Cresswell, J. W. (2014). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches-John W. Creswell.

Department of Management. (2020). Pelatihan manajemen keuangan dan pemasaran UMKM binaan PT PJB UP muara tawar. Online, https://manajemen.ipb.ac.id/pelatihan-manajemen-keuangan-dan-pemasaran-umkm-binaan-pt-pjb-up-muara-tawar-2

Fitriana, A. N. (2014). Pengembangan industri kreatif di Kota Batu (Studi Tentang Industri Kreatif Sektor Kerajinan di Kota Batu) (Doctoral dissertation, Brawijaya University).

Gunadi, W. (2021). Prospek dan strategi bersaing pada industri furniture berbahan baku kayu jati. Jurnal Ilmiah M-Progress, 11(1).

Kamil, A. (2015). Industri kreatif Indonesia: Pendekatan analisis kinerja industri. Media Trend, 10(2), 207-225.

Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. (2017). Industri mebel nasional potensial tumbuh. Online, https://www.kemenperin.go.id/artikel/17344/Industri-Mebel-Nasional-Potensial-Tumbuh

Mellita, D. (2014). Pemetaan industri kreatif dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi kawasan urban di kota Palembang.

Nasikh, N. (2009). Model optimalisasi faktor produksi usaha industri kecil mebel kayu jati di Pasuruan Jawa Timur. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 11(1), 85-93.

Nasir, N., & Yuslinaini, Y. (2017). Analisis pemetaan industri kreatif subsektor kerajinan serta dampak peningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Aceh Besar. Jurnal EMT KITA, 1(1), 12-17.

Noer, M. (2019). Pendidikan dan pelatihan: tujuan dan manfaat, serta hubungannya dengan kinerja perusahaan. Online, https://presenta.co.id/seputar-pelatihan/pendidikan-dan-pelatihan/

Nomor, P. P. (2015). Peraturan Presiden No. 78 tahun 2015 tentang pengupahan. Bab II Kebijakan Pengupahan Pasal, 3.

Rahmawan, R., & Noor, I. (2013). Analisis pengaruh input faktor terhadap produksi mebel (Studi Kasus Pada Industri Mebel Kayu di Kelurahan Tunjungsekar Kecamatan Lowokwaru dan Industri Mebel Rotan di Kelurahan Balearjosari Kecamatan Blimbing Kota Malang). Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, 2(2).

Ramdani, D. (2020). Analisis peran ekonomi kreatif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Tompobulu Kecamatan Rumbia Kabupaten Jeneponto. Makassar: Universitas Muhammadiyah Makassar.

Suryana. (2013). Ekonomi kreatif, ekonomi baru: mengubah ide dan menciptakan peluang. Penerbit Salemba Empat.

UMA. (2020). Marketing Management: The Meaning and Importance of Marketing Management. Online, http://manajemen.uma.ac.id/2020/12/manajemen-pemasaran-arti-dan-pentingnya-manajemen-pemasaran/.

Yusbardini, Y., Nawawi, M. T., & Purwanto, P. (2018). Pelatihan manajemen keuangan bagi pelaku usaha UMKM batik trusmi di Desa Trusmi Kabupaten Cirebon. Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia, 1(1).

Downloads

Published

2022-05-28

Issue

Section

Articles