Analysis of factors affecting development inequality in East Java Province 2015-2019

Authors

  • Dian Fatmala Universitas Negeri Malang
  • Sugeng Hadi Utomo Universitas Negeri Malang

DOI:

https://doi.org/10.17977/um066v2i52022p528-544

Keywords:

Development Inequality, GRDP, Williamson Index, East Java, pemerataan pembangunan, PDRB, Indeks Williamson, Jawa Timur

Abstract

Abstract

One indicator of community welfare in an area is the increase in GRDP per capita. However, if the increase in GRDP is not balanced with equitable development, it will cause development inequality problems. This study describes development inequality in districts/cities in East Java using the Williamson Index. The purpose of this study is to explore the conditions of development inequality in districts/cities in East Java with the Williamson Index and its influencing variables. This study uses panel data regression analysis from 38 provinces in Indonesia for 5 years. The secondary data used were in the form of GRDP and population data in 38 regencies/cities, Locally Generated Revenue data, HDI, and Workforce in each Regency/City in East Java from 2015-2019. These panel data were then processed using Ms. Excel and Eviews10. The results of this study indicate that the level of inequality in East Java has increased every year. GRDP and LFPR have a positive effect, while Locally Generated Revenue and HDI have a negative effect. Variables that have a significant effect on alpha 0.05 or 5% are GRDP and HDI. While Locally Generated Revenue and TPAK are at a significance level of more than alpha 0.05

Abstrak

Salah satu indikator kesejahteraan masyarakat di suatu daerah adalah peningkatan PDRB per kapita. Namun, jika peningkatan PDRB tidak diimbangi dengan pemerataan pembangunan, maka akan menimbulkan masalah ketimpangan pembangunan. Penelitian ini menggambarkan ketimpangan pembangunan di kabupaten/kota di Jawa Timur dengan menggunakan Indeks Williamson. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kondisi ketimpangan pembangunan di kabupaten/kota di Jawa Timur dengan Indeks Williamson dan apa saja variabel-variabel yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan analisis regresi data panel dari 38 provinsi di Indonesia selama 5 tahun. Data sekunder yang digunakan berupa data PDRB dan jumlah penduduk di 38 kabupaten/kota, data Pendapatan Asli Daerah, IPM, Angkatan Kerja di setiap Kabupaten/Kota di Jawa Timur selama tahun 2015-2019 yang kemudian data panel tersebut diolah dengan menggunakan Ms. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat ketimpangan di Jawa Timur mengalami peningkatan setiap tahunnya. PDRB dan LFPR berpengaruh positif, sedangkan Pendapatan Asli Daerah dan IPM berpengaruh negatif. Variabel yang berpengaruh signifikan pada alpha 0,05 atau 5% adalah PDRB dan IPM. Sedangkan PAD dan TPAK berada pada tingkat signifikansi lebih dari alpha 0,05

References

Andiaskiton, M. (2019). Analisis ketimpangan pembangunan ekonomi di Provinsi Sumatera Utara. Jurnal Ilmiah Smart, 3(2), 68-80.

Ardiowati, D., Sebayang, A. F., & Noviani, N. (2019). Faktor-faktor yang mempengaruhi ketimpangan pembangunan wilayah antar Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013.

Ari, M. G. (2014). Analysis of development inequality in Indonesia. Univ Open Convention Center (UTCC).

Arsyad, L. (1999). Ekonomi pembayaran. Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN.

Baltagi, B. H. (2005). Econometric analysis of panel data 3rd Edition. England John Wiley and Sons.

Boediono, D. (1985). Ekonomi moneter, Edisi 3.

Didia, K. A. (2016). Analisis ketimpangan pembangunan di Kawasan Kedungsepur. Economics Development Analysis Journal, 5(1), 101-108.

Dumairy, P. (1997). Perekonomian Indonesia. Erlangga.

Hadi, F. (2016). Faktor-faktor yang mempengaruhi ketimpangan perekonomian Kabupaten/Kota Di Provinsi Aceh. Semnas Fekon, 535-543.

Harbison, F. H. (1962). The strategy of human resource development in modernizing economies (p. 16). Pan American Union.

Ilmiah, P. P. K. (2017). Universitas Negeri Malang.

Imam, M., & Sumarsono, H. (2009). Ekonometrika dengan Eviews. Bahan ajar tidak dipublikasikan. Malang : Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang.

Islami, F. S., & Nugroho, S. B. M. (2018). Faktor-faktor mempengaruhi ketimpangan wilayah di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Media Ekonomi dan Manajemen, 33(1).

Jhingan, M. L. (2000). Pembangunan Ekonomi dan Perencanaan. PT. Raja Grafindo Persada.

Juliana, R., & Soelistyo, A. (2019). Analisis pengaruh pertumbuhan ekonomi, jumlah penduduk, PAD, IPM, dan UMK terhadap ketimpangan di Provinsi Banten. Jurnal Ilmu Ekonomi, 3(2), 293-300.

Kuncoro, M. (1919). Otonomi dan pembangunan daerah: reformasi, perencanaan, strategi, dan peluang.

Kusuma, D., Septiani, D., Sarfiah, S. N., & Septiani, Y. (2019). Analisis Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Inflasi, dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Terhadap Ketimpangan Pendapatan di Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2011-2017. Dinamic, 1(3), 282-293.

Mopangga, H. (2011). Analisis ketimpangan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Gorontalo (Doctoral dissertation, IPB (Bogor Agricultural University)).

Mudrajad, K. (2004). Otonomi dan pembangunan daerah: Reformasi, perencanaan, strategi, dan peluang. Erlangga. Jakarta.

Novkovska, B. (2017). Regional development disparities and their connection with hidden economy. UTMS Journal of Economics, 8(2), 151-158.

Nurhuda, R. (2013). Analisis ketimpangan pembangunan (studi di Provinsi Jawa Timur tahun 2005-2011) (Doctoral dissertation, Brawijaya University).

Pamiati, B. A., & Woyanti, N. (2021). Analisis pengaruh populasi, pertumbuhan ekonomi, TPAK dan IPM terhadap ketimpangan pembangunan di kawasan barlingmascakeb 2013-2019. BISECER (Business Economic Entrepreneurship), 4(1), 17-28.

Rifqah, N. (2017). Analisis ketimpangan pembangunan antar wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat. Ecosains: Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Pembangunan, 6(2), 91-102.

Robinson Tarigan, M. R. P. (2005). Ekonomi Regional Teori Dan Aplikasi.

Rosmeli, R. (2015). Dampak investasi dan tenaga kerja terhadap ketimpangan pembangunan kawasan Timur Indonesia. Jurnal Paradigma Ekonomika, 10(2).

Simanjuntak, P. J. (1985). Pengantar ekonomi sumber daya manusia. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indo.

Sjafrizal, S. (2012). Regional and Urban Economics. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Statistik, B. P. (2015). Berita resmi badan pusat statistik Jawa Timur. Jawa Timur

Suardhika Natha, I. K., & Putri, N. P. V. S. (2014). Pengaruh pendapatan asli daerah, dana alokasi umum dan belanja modal terhadap ketimpangan distribusi pendapatan. E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana, 4(1), 44519.

Subandi, M. (2011). Developing Islamic economic production. Science Technology and Development, 31(4), 348-358.

Subri, M. (2003). Ekonomi sumber daya manusia. Divisi Buku Perguruan Tinggi, RajaGrafindo Persada.

Sukirno, S. (2006). Teori pengantar makro ekonomi. Rajagrafindo Persada, Jakarta, 46-47.

Tambunan, T. T. (2001). Perekonomian Indonesia (Teori dan temuan empiris).

Todaro, M. P., & Smith, S. C. (2006). Pembangunan ekonomi, Jakarta: Erlangga. Todaro, MP, &.

Widarjono, A. (2005). Ekonometrika teori dan aplikasinya. Yogjakarta: Ekonisia.

Williamson, J. G. (1965). Regional inequality and the process of national development: a description of the patterns. Economic development and cultural change, 13(4, Part 2), 1-84.

Williamson, J. G., & Swanson, J. A. (1966). The growth of cities in the american northeast, 1820-1870. Explorations in Economic History, 4(1)

Yusica, L. V. (2018). Analisis pengaruh pertumbuhan ekonomi, aglomerasi dan tingkat pengangguran terhadap ketimpangan antar wilayah Kabupaten/Kota Di Provinsi Kalimantan Timur. Jurnal Ilmu Ekonomi JIE, 2(2), 230-240.

Downloads

Published

2022-05-28

Issue

Section

Articles