strategi pengembangan obyek wisata air terjun “Putuk Truno” di kabupaten Pasuruan dengan menggunakan metode analytical hierarki process

Authors

  • Velia Morita Herynda Universitas Negeri Malang
  • Hadi Sumarsono Universitas Negeri Malang

Keywords:

Strategy, Tourism, Analitycal Hierarchy Process (AHP), Strategi, Pariwisata

Abstract

Tourism is a type of industry that can increase economic growth by creating jobs and can increase the country's foreign exchange. In developing tourism, related parties are needed in its implementation, such as the participation of the government and the community. As in one of the tourist attractions in Pasuruan Regency, namely the "Putuk Truno" Waterfall which is at the foot of Mount Welireng and Mount Arjuno. The purpose of this study is to find out the right strategy in developing the "Putuk Truno" waterfall tourism object in Pasuruan Regency. This study uses a quantitative research method using Analytical Hierarchy Process (AHP) analysis. Data collection through observation, interviews and questionnaires. Based on the results of the research, it shows that the highest priority is on the promotion aspect which has a priority vector value of 0.338. The second priority is on the infrastructure aspect which has a priority vector value of 0.321. The third priority is on the actor aspect which has a priority vector value of 0.246. And finally, on the institutional aspect, it has a priority vector value of 0.094. Based on the results of the research, it can be concluded that the highest priority is the strategy for developing the "Putuk Truno" waterfall tourism object in the promotion and infrastructure aspects.

Pariwisata adalah jenis industri yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan menciptakan lapangan kerja dan dapat meningkatkan devisa negara. Dalam pengembangan pariwisata diperlukan pihak – pihak terkait dalam pelakasanaannya seperti peran serta pemerintah dan masyarakat. Seperti pada salah satu obyek wisata yang berada di Kabupaten Pasuruan yaitu Air Terjun “Putuk Truno” yang berada di kaki gunung Welireng dan gunung Arjuno. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui strategi yang tepat dalam pengembangan obyek wisata air terjun “Putuk Truno” di Kabupaten pasuruan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitaif dengan menggunakan analisis Analytical Hierarki Process (AHP). Pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan kuosioner. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa prioritas tertinggi pada aspek promosi yang memiliki nilai priority vector sebesar 0,338. Prioritas kedua pada aspek infrastruktur yang memiliki nilai priority vector sebesar 0,321. Prioritas ketiga pada aspek aktor yang memiliki nilai priority vector sebesar 0,246. Dan yang terakhir pada aspek kelembagaan memiliki nilai priority vector sebesar 0,094. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan prioritas tertinggi pada strategi pengembangan objek wisata air terjun “Putuk Truno” pada aspek promosi dan aspek infrastruktur.

References

Arti. Hinuda Wisna. 2019. Strategi Pengembangan Objek Wisata Telaga Ngebel Kabupaten Ponorogo.

Asriandy. Ian. 2016. Strategi Pengembangan Obyek Wisata Air Terjun Bissapu Di Kabupaten Bantaeng. Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin.

BPS. Kabupaten Pasuruan Dalam Angka Tahun 2017.

BPS. Kabupaten Pasuruan Dalam Angka Tahun 2018.

BPS. Kabupaten Pasuruan Dalam Angka Tahun 2019.

Devy, Helln Angga dan Soemanto, R.B. 2017. Pengembangan Obyek Dan Daya Tarik Wisata Alam Sebagai Daerah Tujuan Wisata Di Kabupaten Karanganyar (Studi Kasus Obyek Wisata Air Terjun Jumog di Kawasan Wisata Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar). Vol 32 No 1. (Online). (https://jurnal.uns.ac.id/) diakses 10 Juli 2021.

Hareen. Zevy, T.G. 2016. Analisis Potensi Pengembangan Pariwisata (Pendekatan Ahp (Analitycal Hierarchy Process) Pada Jenis Obyek Wisata Alam, Wisata Budaya Dan Wisata Alternatif Di Kabupaten Bojonegoro). Vol 1 No 2. (Online). (https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/) diakses 18 Oktober 2020.

Ngumroh. Lailatul. 2019. Strategi Pengembangan Obyek Wisata Edukasi Kampung Coklat Kabupaten Blitar

Primadany SR, Mardiyono, Riyanto. 2010. Analisis Strategi Pengembangan Pariwisata Daerah (Studi pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Daerah Kabupaten Nganjuk). Jurnal Administrasi Publik. (14): 135-13. (Online), (http://administrasipublik.studentjournal.ub.ac.id/) diakses 3 Oktober 2020

Rakamdani & Adianto. 2019. Sinergitas Aktor Dalam Pengembangan Desa Wisata Okura di Kelurahan Tebing Tinggi Okura Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial. Vol. 6 Edisi II Juli-Desember 2019. (Online), (https://jom.unri.ac.id) diakses 14 Juni 2021

Saaty, T.L, 1993. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin, Proses Hierarki Analitik Untuk Pengambilan Keputusan Dalam Situasi Yang Kompleks. Terjemahan setiono L. Jakarta:Pustaka Binama Pressindo

Salusu, J. 2015. Pengambilan Keputusan Stratejik Untuk Organisasi Publik dan Organisasi Nonprofit. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Sari. Dewi Kusuma. 2011. Pengembangan Pariwisata Obyek Wisata Pantai Sigandu Kabupaten Batang. Semarang. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang. (Online), (http://eprints.undip.ac.id/) diakses 28 September 2020

Situmorang. Juni Yanti. 2017. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Merek Laptop Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Program Studi Sistem Informatika Stmik Nusa Mandiri Jakarta

Spillane, James, J. 1987. Ekonomi Pariwisata : Sejarahdan Prospeknya. Yogyakarta: Kanisius

Sumasakti, H & Hayati, B. 2012. Strategi Pengembangan Obyek Wisata Batik Kota Pekalongan. Diponegoro Journal Of Economics. Vol 1 No 1. (Online), (https://ejournal3.undip.ac.id/) diakses 3 Oktober 2020.

Suryadana, Liga. 2015. Pengantar Pemasaran Pariwisata cetakan ke – 1. Bandung. Alfabeta

Syaifulloh. 2010. Pengenalan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process)

Tahajuddin. Eko Syamsul Ma’arif. 2011. Pengembangan Obyek Wisata Wonderia Di Kota Semarang. (Online), (http://eprints.undip.ac.id/) diakses 5 Oktober 2020

Tama. Jarot S.R. 2015. Strategi Pengembangan Obyek Wisata Goa Pindul Desa Bejiharjo Kecamatan Karangmojo Kabupaten Gunungkidul. (Online), (http://eprints.undip.ac.id/) diakses 5 Oktober 2020

Tjipto, Fandy. 2001. Strategi Pemasaran Edisi Ketiga Cetakan Pertama. Yogyakarta. Andi Offsel

Triambodo,S., & Damanik, J. 2015. Analsis Strategi Penguatan Kelembagan Desa Wisata Berbasis Ekonomi Kreatif (Studi di Desa Wisata Keajinan Tenun Dusun Gamplong, DesaSumberrahayu, Kecamatan Mayudan, Kabupaten Sleman, DIY). Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. (Online), (http://etd.respository. ugm.ac.id/) diakses 28 Okrtober 2020

Tungga AW. 2014. Metode Penelitian Bisnis. Yogyakarta:Graha Ilmu

Wahab. Salah. 2003. Metode Kepariwisataan. Jakarta. Pradnya Paramitha

Yoeti, Oka. 1985. Budaya Tradisional Yang Nyaris Punah. Jakarta. Departemen Pendididkan dan Kebudayaan

Yoeti, Oka. 1997. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: PT Paradya Paramita

Yoeti. Oka. 2001. Pemasaran Pariwisata. Bandung. Angkasa

Yoeti. Oka. 2008. Ekonomi Pariwisata: introduksi, informasi, implementasi. Jakarta. Penerbit Kompas.

Yunita, M, Hermon D, Iskarni, Paus. 2015. Strategi Pengembangan Pariwisata Kabupaten Lahat Sumatera Selatan (Study Objek Wisata Twa Bukit Serelo Kecamatan Merapi Selatan). Vol 4. No.2. (Online), (http://geografi.ppj. unp.ac.id/) diakses tanggal 17 Oktober 2020

Downloads

Published

2022-04-27

Issue

Section

Articles