Analisis pendapatan usahatani jagung dan faktor-faktor yang mempengaruhi di Kecamatan Wajak Kabupaten Malang

Authors

  • Narendro Danang Sembodo Universitas Negeri Malang
  • Sugeng Hadi Utomo Universitas Negeri Malang

DOI:

https://doi.org/10.17977/um066v1i112021p1095-1109

Keywords:

farming, factors, income, corn, multiple linear regression, usahatani, faktor-faktor, pendapatan, jagung, regresi linier berganda

Abstract

Abstract

In processing maize plants the factors of production used are internal production factors such as capital, labor, fertilizer, land area and so on, as well as external production factors such as land location, irrigation facilities, selling prices, marketing areas and so on. This research was conducted with the aim of the study to determine the contribution of corn farming income to the income of farmers in Wajak District. The usefulness of this research is expected to be material information for related parties who play a role in the development of human resources and especially for farmers who are engaged in corn farming and how to consider further research. This research was conducted in Wajak District, Malang Regency. The scope of this research will be focused to determine the amount of income obtained by corn farming and the factors that influence the income of corn farming. Data collected in this study included primary data and secondary data. Primary data were obtained by direct interviews with respondent farmers using questionnaires (Questioner) Secondary data were obtained from government agencies and information from various literatures related to this research. Data analysis techniques used in this study are descriptive and quantitative analysis. For the first purpose the analysis used is the analysis of corn farm income. The analytical method used in this research is descriptive and quantitative analysis. From the results of the study showed that corn farming requires a total production cost of Rp. 9,921,287.00. The yields obtained by respondents were an average of 7,864 kg, with a price of Rp. 5,300.00 / kg. Farmer respondents received a profit of Rp. 33,431,963.00 / kg. The B / C ratio reaches 2.39, meaning that corn farming at the research location is feasible to be developed. While the factors that influence corn farmers are the cost of seeds, fertilizer costs, labor costs, and irrigation costs.

Abstrak

Dalam mengolah tanaman jagung faktor-faktor produksi yang digunakan adalah faktor produksi internal seperti modal, tenaga kerja, pupuk, luas lahan dan sebagainya, maupun faktor produksi eksternal seperti lokasi lahan, sarana irigasi, harga jual, daerah pemasaran dan sebagainya. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan penelitian  untuk mengetahui kontribusi pendapatan usahatani jagung terhadap pendapatan petani di Kecamatan Wajak. Adapun kegunaan dari penelitian ini diharapkan menjadi bahan informasi bagi pihak-pihak terkait yang berperan dalam pengembangan sumber daya manusia dan khususnya bagi petani yang jagung dalam melakukan kegiatan usahatani serta bagaimana pertimbangan untuk penelitian selanjutnya. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Wajak Kabupaten Malang. Ruang lingkup penelitian ini akan difokuskan untuk mengetahui besarnya pendapatan yang diperoleh usahatani jagung dan faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani jagung tersebut. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan wawancara langsung kepada petani responden menggunakan isian pertanyaan (Questioner) Data sekunder diperoleh dari instansi-instansi pemerintah dan informasi dari berbagai literatur yang berhubungan dengan penelitian ini. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan kuantitatif. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa usahatani jagung memerlukan biaya total produksi sebesar Rp. 9.921.287,00. Hasil panen diperoleh petani responden rata-rata sebesar 7.864 kg, dengan harga sebesar Rp. 5.300,00/kg. Petani responden memperoleh keuntungan sebesar Rp. 33.431.963,00/kg. B/C ratio mencapai 3,2, artinya usahatani jagung di lokasi penelitian layak untuk dikembangkan. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi petani jagung adalah biaya benih, biaya pupuk, biaya tenaga kerja, dan biaya pengairan.

References

Budiono, A. (2012). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Jagung di Kecamatan Batu Ampar Kabupaten Tanah Laut. AGRIDES: Jurnal Agribisnis Perdesaan, 2(2), 9245. Baridwan, Z. 2008. Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode. 5 ed. Yogyakarta: BPPE.

Hernanto, F. (1991). Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta. 1995.

Jhingan, ML. (2003). Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Raja Grafindo, Padang.

Khaerizal, H. (2008). Analisis Pendapatan dan Faktor-Faktor Produksi Usahatani Komoditi Jagung Hibrida dan Bersari Bebas (Lokal). IPB. Bogor.

Riyadi, S. (2011). Pengaruh Kompensasi Finansial, Gaya Kepemimpinan, dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada Perusahaan Manufaktur di Jawa Timur. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 13 (1), hal.40-45.

Soekartawi. (1995). Analisis Usahatani. Universitas Indonesia.

Suratiyah, K. (2006). Ilmu usahatani. Penebar Swadaya Grup.

Suryana, Sawa (2007) Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Jagung Di Kabupaten Blora (Studi Kasus Produksi Jagung Hibrida di Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora). Masters thesis, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.

Susianti, N., & Abd Rauf, R. (2013). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan USAhatani Jagung Manis (Studi Kasus: di Desa Sidera Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi) (Doctoral dissertation, Tadulako University).

Tuwo, M. A. (2011). Ilmu usaha tani: teori dan aplikasi menuju sukses. Unhalu Press.

Downloads

Published

2022-01-31

Issue

Section

Articles