Analisis faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat pendapatan petani cabai di Kecamatan Binangun Kabupaten Blitar

Authors

  • Ayu Kammawati Universitas Negeri Malang
  • Sugeng Hadi Utomo Universitas Negeri Malang

Keywords:

income, capital, labor, land, pendapatan, modal, tenaga kerja, lahan

Abstract

Abstract

The agricultural sector has a major contribution to the Indonesian economy, because the agricultural sector is closely related to the availability of food needs. One of the sub-sectors that are being developed by most people in East Java, especially in Blitar Regency, is the horticulture sub-sector with various types of vegetables and fruits. However, the type of horticultural plant that is able to produce the most production in East Java is chili. The purpose of this study was to determine how much influence the input of production factors such as capital, labor, and land area on the income level of farmers. The research method is descriptive quantitative, the data source used is primary data obtained by data collection techniques through questionnaires or questionnaires, data analysis techniques using multiple linear regression analysis. The problems that are often faced by farmers, especially chili farming are efforts to increase farmers' income and welfare, where farmers still experience problems in using input production factors that are less efficient and also unable to produce high quantity and quality. The results of this study indicate that partially the capital variable (x1) has a positive but insignificant effect on the income level of chili farmers in Binangun District, Blitar Regency, while the labor variable (x2) and land area (x3) have a positive and significant effect on the income level of chili farmers. in Binangun District, Blitar Regency. Then simultaneously the modal variable (x1), ape power (x2), and land area (x3) have a significant effect on the income level of chili farmers in Binangun District, Blitar Regency.

Abstrak

Sektor pertanian memiliki kontribusi yang besar terhadap perekonomian Indonesia, karena sektor pertanian sangat berhubungan dengan ketersediaan kebutuhan pangan. Salah satu subsektor yang sedang dikembangkan oleh kebanyakan masyarakat di Jawa Timur khususnya di Kabupaten Blitar adalah subsektor hortikultura dengan berbagai jenis tanaman sayur dan buah – buahan. Namun jenis tanaman hortikultura yang mampu menghasilkan produksi terbanyak di Jawa Timur adalah cabai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh input faktor produksi seperti modal, tenaga kerja, dan luas lahan terhadap tingkat pendapatan petani. Metode penelitian adalah kuantitatif deskriptif, sumber data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dengan teknik pengumpulan data melalui kuesioner atau angket, teknik analisis data menggunakan analisis regresi liniear berganda. Permasalahan yang sering dihadapi oleh petani khususnya usaha tanai cabai adalah upaya peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani, dimana petani masih mengalami kendala pada penggunaan input faktor produksi yang kurang efisien dan juga belum mampu menghasilkan kuantitas serta kualitas yang tinggi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel modal (x1) berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap tingkat pendapatan petani cabai di Kecamatan Binangun Kabupaten Blitar, sedangkan variabel tenaga kerja (x2) dan luas lahan (x3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pendapatan petani cabai di Kecamatan Binangun Kabupaten Blitar. Kemudian secara simultan variabel moda (x1), tenaga kera (x2), dan luas lahan (x3) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pendapatan petani cabai di Kecamatan Binangun Kabupaten Blitar.

References

Arsyad, Lincolin. (1999). Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah. BPFE. Yogyakarta.

A Samuelson. Paul & William D Nordhaus. (2005). Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Penerbit Salemba: Jakarta.

Badan Pusat Statistik (BPS). (2018). Produksi Tanaman Sayuran di Provinsi Jatim menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Tanaman. BPS Jawa Timur.

Badan Pusat Statistik (BPS). (2018). Jumlah Rumah Tangga Usaha Hortikultura Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman Hortikultura Strategis yang diusahakan, ST2013. BPS Kabupaten Blitar.

Damanik, J. A. (2014). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani padi di kecamatan masaran, Kabupaten Sragen. Economics Development Analysis Journal, 3(1).

Habib, A. (2015). Analisis faktor–faktor yang mempengaruhi produksi jagung. AGRIUM: Jurnal Ilmu Pertanian, 18(1).

Indonesia, P. R. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Kasmir. (2008). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi 2008. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Kasmir. (2006). Kewirausahaan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Kosmayanti, K., & Ermiati, C. (2017). Pengaruh Modal dan Luas Lahan terhadap Pendapatan Petani Sawit di Desa Pangkatan Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhan Batu Utara. Jurnal PLANS: Penelitian Ilmu Manajemen dan Bisnis, 12(1), 7-12.

Moehar, D. (2004). Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Mubyarto. (1989). Pengantar Ekonomi Pertanian Edisi ke – II. Jakarta : LP3ES.

Mubyarto. (1990). Pengantar Ekonomi Pertanian. BPFE-UGM : Yogyakarta.

Rahardja Pratama, Mandala Manurung. (2010). Teori Ekonomi Mikro. Jakarta : Lembaga Universitas Indonesia.

Setiawan, D. E. (2015). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan Petani Jagung di Kabupaten Blitar (Studi Kasus Desa Wates Kecamatan Wates Kabupaten Blitar). Jurnal Kompilasi Ilmu Ekonomi (KOMPILEK), 4(1), 63-70.

Sakirno, Sadono. (2013). Mikro Ekonomi : teori pengantar edisi ketiga. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Sukirno, Sadono. (2011). Makro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada

Sukirno, Sadono. (2002). Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Edisi ketiga. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada

Winardi. (1998). Pengantar Ilmu Ekonomi. Bandung : Tarsito

Downloads

Published

2022-01-19

Issue

Section

Articles