Analisis disparitas pendapatan di Indonesia tahun 2015-2019: analisis regresi data panel

Authors

  • Niken Ningtiyas Universitas Negeri Malang
  • Inayati Nuraini Dwiputri Universitas Negeri Malang

DOI:

https://doi.org/10.17977/um066v1i72021p670-685

Keywords:

income disparity, williamson index, Indonesia, disparitas pendapatan, indeks williamson

Abstract

Abstract

Income disparity is a problem in many countries that can cause economic inefficiency, weaken social stability and solidarity, and inequality in long-term well-being. This study describes the income disparity in the provinces in Indonesia using the Williamson Index. The purpose of this study is to find out how the conditions of income disparity in Indonesia are and what are the variables that influence it. This study analyzes panel data regression from 32 provinces in Indonesia for 5 years through Eviews10. From the Williamson index calculation, East Java Province has the highest level of disparity while Gorontalo Province has the lowest disparity. Economic growth, investment, APBD, and Unemployment have a positive effect on income disparity while HDI has a negative effect. Variables that have a significant effect on the 5 percent alpha level are HDI, Government Spending, and Unemployment. While the variable of economic growth has a prob of 0.1558 so that it has a significant effect on income disparities at the alpha level of 0.2 or 20 percent, and investment has a prob of 0.4570 so that it has a significant effect on the alpha level of 0.5 or 50 percent.

Abstrak

Disparitas pendapatan merupakan suatu permasalahan di banyak negara yang dapat menyebabkan inefisiensi ekonomi, melemahkan stabilitas sosial dan solidaritas, serta ketidakadilan dalam kesejahteraan dalam jangka panjang. Penelitian ini menggambarkan disparitas pendapatan di provinsi-provinsi di Indonesia dengan Indeks Williamson. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kondisi disparitas pendapatan di Indonesia dan apa saja variabel-variabel yang mempengaruhinya. Penelitian ini menganalisis regresi data panel dari 32 provinsi di Indonesia selama 5 tahun melalui Eviews10. Dari perhitungan indeks williamson, Provinsi jawa timur memiliki tingkat disparitas tertinggi sementara Provinsi Gorontalo memiliki disparitas terendah. Pertumbuhan ekonomi, investasi, APBD, dan TPT berpengaruh positif terhadap disparitas pendapatan sedangkan IPM berpengaruh negatif. Variabel yang berpengaruh signifikan pada tingkat alpha 5 persen yakni IPM, APBD, dan TPT. Sedangkan variabel pertumbuhan ekonomi memiliki prob sebesar 0.1558 sehingga berpengaruh signifikan terhadap disparitas pendapatan pada tingkat alpha 0.2 atau 20 persen, dan investasi memiliki prob sebesar 0.4570 sehingga berpengaruh signifikan pada tingkat alpha 0.5 atau 50 persen.

References

Ani, N. (2017). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketimpangan Distribusi Pendapatan Di Pulau Jawa Tahun 2007-2013. Yogyakarta: UNY

Ariza, I. & Atwal, A. (2017). Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Dan Investasi Terhadap Kesenjangan Pendapatan Dengan Pertumbuhan Ekonomi Sebagai Variabel Intervening Studi Empiris Pada Provinsi Se-Sumatera Tahun 2011-2014. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta

Budiantoro, H. (2008). Analisis Ketimpangan Pembangunan Ekonomi di Provinsi Jawa Tengah. Semarang: Universitas Diponegoro

Danawati, S., Bendesa, I. K. G., & Utama, M. S. (2016). Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Dan Investasi Terhadap Kesempatan Kerja, Pertumbuhan Ekonomi Serta Ketimpangan Pendapatan Kabupaten/Kota Di Provinsi Bali. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, 5(7), 2123-2160.

Darzal, D. (2016). Analisis Disparitas Pendapatan Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya Di Provinsi Jambi. Jurnal Perspektif Pembiayaan Dan Pembangunan Daerah, 4(2), 131-142.

Distraniati Fadhila Desthy. (2020). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Disparitas Pendapatan Di Provinsi Jawa Barat. Surakarta: UMS

Dwiputri, Inayati Nuraini. (2018). The Corruption-income Inequality Trap: A Study of Asian Countries. Malang: Economics Discussion Papers

DWIPUTRI, I. N., PRADIPTYO, R., & ARSYAD, L. (2019). Corruption and Capital Growth: Identification of Bribery by the Firm. International Journal of Economics & Management, 13(2).

Estudillo, J. P. (1997). Income inequality in the Philippines, 1961–91. The Developing Economies, 35(1), 68-95.

Herzer, D., & Nunnenkamp, P. (2011). FDI and income inequality: Evidence from Europe (No. 1675). Kiel working paper.

Hidayat, Mohammad Haris. (2014). Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Investasi, Dan IPM Terhadap Ketimpangan Pendapatan Antar Daerah Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005- 2012. Semarang: Universitas Dipenogoro.

Vo, D. H., Nguyen, T. C., & Tran, N. P. (2019). What factors affect income inequality and economic growth in middle-income countries?. Journal of Risk and Financial Management, 12(1), 40.

I Gusti Ayu Putri Wahyuni,Dkk. (2014). Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Dan Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dan Kesenjangan Pendapatan Kabupaten/Kota Di Provinsi Bali. Bali : Universitas Udayana. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, 3, 44700.

Kuznets S. (1955). Economic Growth And Income Inequality. The American Economic Review. Vol 45, Issue 1 (Mar.,1955), 1-28. Amerika Serikat (AS): JSTOR.

Lilis Setyowati Dan Yohana Kus Suparwati. (2012). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, DAU, DAK, PAD Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Dengan Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Prestasi, 9(1), 113-133.

Lincolin Arsyad. (1999). Pengantar Perencanaan Dan Pembangunan Ekonomi Daerah. BPFE UGM. Yogyakarta

Masruri, M. (2016). Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Ipm, Tpak Dan Pengangguran Terbuka Terhadap Ketimpangan Pendapatan Antar Daerah Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011-2014. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, 5(1).

Mawardi I, (1997). Daya Saing Kawasan Timur Indonesia Dan Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu.Prisma08. Hal 51-61

Sari, P. I. M., Mulatsih, S., & Fahmi, I. (2014). Income Distribution Inequality in West Sumatera and The Related Factors. Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Pembangunan, 3(1), 1-7.

Mudrajat Kuncoro. (1997). Ekonomi Pembangunan: Teori, Masalah, Dan Kebijakan. YKPN. Yogyakarta

Nubuo Akai, Dkk. (2005). Fiscal Decentralization, Commitment And Regional Inequality: Evience From State Level Cross Sectional Data From United States. Osaka: University of Hyogo and Osaka International University

Reza. (2018). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketimpangan Pendapatan Di Indonesia (Periode 2011-2016). Malang: Universitas Brawijaya

Rubiarko, S. I., & Sakti, R. K. (2012). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Disparitas Pendapatan di Provinsi Jawa Timur Tahun 2008-2011. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, 1(2).

Perencanaan, B. (2014). Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Republik Indonesia (RPJMNRI) 2015–2019 pemerintah. Jakarta: Bappenas.

Simanjuntak, Payaman J. (1985). Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Andi Edisi Pertama.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.

Sukirno, S. (2016). Ekonomi Pembangunan, Proses, masalah dan dasar kebijakan, Edisi Pertama. Jakarta: LPFE UI Bima Grafika.

Sukirno, Sadono. (1978). Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah, Dan Dasar Kebijakan, Medan: Borta

Sukirno. (2002). Ekonomi Pembangunan. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sulistyowati Risma Gilang. (2018). Analisis Disparitas Pendapatan Di Indonesia Tahun 2010-2016. Surakarta:UMS

Sjafrizal, S. (1997). Pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan regional wilayah Indonesia Bagian Barat. Jurnal Buletin Prisma, 3(3), 27-38.

Todaro, M.P. (2000). Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga. Jakarta: Erlangga Todaro, Michael. 2006. Pembangunan Ekonomi Jilid 2, Jakarta: Erlangga

Todaro, Michael.P. Dan Stephen C. Smith. (2004). Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga, Edisi Kedelapan. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Downloads

Published

2021-07-30

Issue

Section

Articles